Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKPI Tetap Yakin Lolos ke Senayan

Kompas.com - 25/04/2014, 19:09 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) tetap meyakini dapat lolos ambang batas parlemen yang ditetapkan sebesar 3,5 persen. PKPI tidak percaya dengan hasil hitung cepat yang menempatkan partainya di urutan terbawah.

"Kami masih berkesimpulan bahwa PKPI tetap opitimis mendapatkan perolehan suara sah nasional di atas 3,7 persen," kata Penanggung Jawab Litbang PKPI Bruno Kaka Wawo saat konferensi pers di Kantor Dewan Pimpinan Nasional PKPI, Menteng, Jakarta, Jumat (25/4/2014).

Optimisme Bruno didasarkan pada perolehan kursi DPRD tingkat I dan DPRD tingkat pascatabulasi Komisi Pemilihan Umum Daerah. Dia mengklaim bahwa partainya telah menghasilkan 500 kursi di DPRD tingkat II. Penghitungan kursi tersebut, menurut dia, berpengaruh terhadap suara nasional.

"Sejauh ini, PKPI juga mendapat 50 kursi untuk DPRD tingkat I. Kami memprediksi PKPI mendapat 100 kursi," ujar mantan anggota DPR RI itu.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Litbang PKPI Horas Sembiring mengatakan, berdasarkan hitung-hitungan kursi tersebut, partainya akan mendapat 6,5 juta suara atau sekitar 3,7 persen. Ia mempertanyakan hasil hitung cepat berbagai lembaga survei atas pemilu legislatif yang menempatkan PKPI di urutan paling bawah dan gagal masuk Senayan. Ia menilai jumlah massa saat partainya berkampanye cukup banyak sehingga yakin bisa lolos.

"Di Medan, Sulawesi Utara, Belitung, Makassar. Kampanye PKPI selalu dipenuhi basis massa," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com