"Kami masih membuka dengan semua partai. Kami juga menunggu langkah apa yang akan diambil pak SBY, karena dia masih bertapa," ujar Nurul di Jakarta, Rabu (23/4/2014).
Nurul tak menampik Partai Golkar kini tengah mendekati Partai Demokrat. Menurut dia, posisi Partai Demokrat dan SBY saat ini sangat strategis dan menjadi penentu. Nurul berharap agar koalisi Golkar dengan Demokrat bisa terbentuk, setelah itu partainya baru akan membahas kemungkinan menggandeng calon wakil presiden dari Partai Demokrat.
"Koalisi terbentuk dulu. Siapa yan diajukan cawapres atau ada agreement apa itu belakangan," kata anggota Komisi II DPR.
Artis yang kini terjun ke dunia politik itu merasa yakin SBY bisa membawa kejutan dengan membuat poros koalisi baru. Melihat perjalanan karir SBY, kata Nurul, tidak pernah ada sejarah SBY di luar lingkaran kekuasaan.
"Apalagi, mereka punya kandidat capres. Ketika punya harga diri, saat JK terzolimi, dia bisa saja running dengan kekuatan yang dia punya," ujar Nurul.
Hingga saat ini, Partai Demokrat memang tak terlihat menunjukkan manuver apa pun dalam menentukan koalisi. Demokrat pun masih menyelenggarakan konvensi calon presiden yang kini sudah memasuki tahap akhir.
Sebagai partai yang berada di posisi keempat dalam berbagai hasil hitung cepat, Demokrat pun mulai didekati dua partai besar yakni Partai Golkar dan Gerindra. Namun, SBY masih belum bersikap.
Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan, partainya baru akan mengumumkan arah koalisi pada awal Mei 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.