Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamzah Haz Senang Internal PPP Bisa Islah

Kompas.com - 23/04/2014, 22:26 WIB
Ihsanuddin

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah Haz, merasa senang karena akhirnya dua kubu internal PPP bisa mencapai islah atau perdamaian. Menurutnya, perdamaian tersebut menandakan bahwa PPP merupakan partai Islam yang mempunyai nilai-nilai keislaman kuat.

"Semua sudah diselesaikan. Tidak seorang pun yang tidak ada khilaf. Bagaimanapun saya merasa bahagia. Ini menandakan jiwa islami yang kuat," kata Hamzah seusai menghadiri pembukaan Musyawarah Kerja Nasional III PPP di Hotel Seruni, Bogor, Rabu (24/4/2014) sore.

Hamzah tidak mempermasalahkan sikap Ketua Umum PPP Suryadharma Ali yang memutuskan tidak menghadiri mukernas ini. Menurutnya, dia dapat memaklumi sikap Suryadharma itu. "Saya dapat maklumi itu, bagaimanapun saya mengerti bagaimana perasaan Saudara Surya. Tentu Ketum kan harusnya semua wilayah hadir," ujarnya.

Suryadharma hadir pukul 10.30 WIB bersama Ketua Majelis Syariah PPP Maemoen Zubair. Mereka datang untuk menggelar islah lanjutan dengan para pimpinan Dewan Pimpinan Wilayah PPP. Islah itu juga mencapai kesepakatan. Namun sebelum pembukaan Mukernas, Suryadharma justru pergi meninggalkan lokasi.

"Dia wilayahnya tidak ada, ya lebih bagus dia tidak hadir. Saya dapat maklumi itu. Tapi artinya dia mau datang ke sini sudah baguslah," kata Wakil Presiden RI 2001-2004 tersebut.

Mukernas itu dibuka oleh Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi, yang didaulat sebagai pelaksana tugas Ketua Umum PPP. Menurut Hamzah, pembukaan oleh Emron tersebut sah karena memang fatwa KH Maemon Zubair dalam pertemuan islah baru akan ditetapkan dalam mekanisme administratif di mukernas. Salah satu fatwa Maemon adalah mengembalikan jabatan Suryadharma sebagai Ketua Umum PPP, yang sebelumnya sudah diberhentikan sementara oleh kubu Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy.

"Saya kira sudah sah, Suryadharma juga sudah datang ke sini. Mungkin dia secara etika tidak mau hadir karena masih dalam wilayah lain kan," ujar Hamzah.

Islah diambil setelah kedua belah pihak melakukan pertemuan di kantor DPP PPP yang dipimpin oleh Maemoen Zubair, sebagai tokoh yang dituakan di PPP, Selasa (22/4/2014) malam. Dalam pertemuan tersebut, Maemoen membacakan fatwa yang akhirnya disetujui kedua belah pihak. Selain meminta kubu Suryadharma dan kubu Sekjen PPP Romahurmuzy untuk berdamai, fatwa itu juga menyebut PPP belum berkoalisi dengan pihak mana pun, termasuk Gerindra. Gerindra sebelumnya didukung oleh kubu Suryadharma Ali. Karena dukungan itulah, drama politik terjadi di tubuh PPP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Duetkan Kaesang dengan Zita Anjani, PAN: Sudah Komunikasi

Ingin Duetkan Kaesang dengan Zita Anjani, PAN: Sudah Komunikasi

Nasional
Ada Tiga Anak Yusril, Ini Susunan Lengkap Kepengurusan Baru PBB

Ada Tiga Anak Yusril, Ini Susunan Lengkap Kepengurusan Baru PBB

Nasional
Polri Usut Dugaan Pidana Terkait Serangan 'Ransomware' di PDN

Polri Usut Dugaan Pidana Terkait Serangan "Ransomware" di PDN

Nasional
Siap Kembalikan Uang, SYL: Tetapi Berapa? Masa Saya Tanggung Seluruhnya...

Siap Kembalikan Uang, SYL: Tetapi Berapa? Masa Saya Tanggung Seluruhnya...

Nasional
Heru Budi: Rusunawa Marunda Bakal Dibangun Ulang, Minimal 2 Tower Selesai 2025

Heru Budi: Rusunawa Marunda Bakal Dibangun Ulang, Minimal 2 Tower Selesai 2025

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Sebut Kemekominfo-BSSN Harus Dipimpin Orang Kompeten

Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Sebut Kemekominfo-BSSN Harus Dipimpin Orang Kompeten

Nasional
SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

Nasional
Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Nasional
Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Nasional
Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Nasional
MUI Dorong Satgas Pemberantasan Judi Online Bekerja Optimal

MUI Dorong Satgas Pemberantasan Judi Online Bekerja Optimal

Nasional
Saat SYL Singgung Jokowi Pernah Jadi Bawahannya di APPSI...

Saat SYL Singgung Jokowi Pernah Jadi Bawahannya di APPSI...

Nasional
MUI Apresiasi Rencana Kemenag Edukasi Calon Pengantin Terkait Bahaya Judi Online

MUI Apresiasi Rencana Kemenag Edukasi Calon Pengantin Terkait Bahaya Judi Online

Nasional
Pengadilan Tipikor Bakal Adili Lagi Perkara Hakim MA Gazalba Saleh

Pengadilan Tipikor Bakal Adili Lagi Perkara Hakim MA Gazalba Saleh

Nasional
Kemenag Minta Penghulu Edukasi Bahaya Judi 'Online' ke Calon Pengantin

Kemenag Minta Penghulu Edukasi Bahaya Judi "Online" ke Calon Pengantin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com