Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan: Pastikan Pilih Caleg yang Mengurus Bukan Menguras Negara

Kompas.com - 09/04/2014, 06:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan berpendapat Pemilu 2014 akan menjadi ajang penentuan apakah Indonesia bakal diurus orang berkarakter bersih atau justru yang bermasalah. Karenanya, dia meminta masyarakat menggunakan hak pilih dan memilih orang-orang baik, melampaui warna-warni partai politik pengusungnya.

"Pemilu ini bukan soal warna partai. Ini soal orang bermasalah dan tak bermasalah," ujar Anies, di Jakarta, Rabu (9/4/2014). "Pemilu kali ini harus jadi ajang kompetisi orang tak bermasalah, orang baik lawan orang bermasalah. Kita harus memastikan bahwa orang yang terpilih akan hadir untuk mengurus bukan menguras negara."

Anies mengatakan pemilu keempat di era reformasi ini harus menjadi ajang kebangkitan "wong waras" dan orang bersih, sekaligus penghabisan orang bermasalah. "Indonesia membutuhkan kemenangan orang baik," tegas dia.

Orang baik, saling membantulah

"Kita perlu orang bersih dan kompeten berbondong-bondong menang dalam pemilihan umum," kata Anies. Menurut dia, orang-orang baik akan terus kalah dan tumbang dalam pemilu adalah ketika orang-orang baik lainnya hanya menonton dan tak membantu.

Sikap skeptis masyarakat yang memicu keengganan memilih, ujar Anies, adalah akibat dari pemikiran orang-orang yang semula baik atau terlihat baik pada akhirnya tetap saja terjerat kasus korupsi. Ibaratnya, sebut dia, ada pemikiran memilih anggota legislatif itu ibarat membersihkan sepatu yang sudah pasti akan kotor lagi.

"(Ada pemikiran) buat apa membersihkan sepatu, toh bisa terkotori lagi. Tapi kalau dibersihkan rutin, dipakai dengan baik, dijaga dari cipratan kotor, maka sepatu itu akan aman, akan bersih. Kalau pun terkotori, tugas kita adalah memastikan bahwa sepatu itu rutin dibersihkan," papar Anies.

Sebelumnya, Presiden SBY dalam jumpa pers di kantor kepresidenan, Selasa (8/4/2014), meminta masyarakat menggunakan hak pilihnya sebaik-baiknya. Presiden juga meminta masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban. Presiden meminta rakyat Indonesia menjaga pemilu berlangsung bebas tanpa tekanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com