Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Hakim Konstitusi Tak Bantah Tergiur Fasilitas Mewah Jabatan

Kompas.com - 05/03/2014, 00:04 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Agus Santoso, tak menampik dia tertarik menjadi hakim konstitusi karena fasilitas mewah dari jabatan itu.

Pengakuan itu terlontar dalam uji kelayakan dan kepatutan di Ruang Rapat Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa (4/3/2014) malam.

Awalnya, salah satu tim pakar Lauddin Marsuni menanyakan lebih besar mana, pahala jika Agus tetap menjadi dosen seperti sekarang, atau bila lolos menjadi hakim konstitusi. "Lebih besar amal dosen karena mengajar," jawab Agus.

Jawaban Agus mengundang pertanyaan lanjutan dari Lauddin. Jika memang pahala menjadi dosen lebih besar daripada menjadi hakim konstitusi, Lauddin mempertanyakan alasan Agus mendaftar sebagai calon hakim konstitusi. "Jangan-jangan Anda mencari fasilitasnya? Apa motivasi Anda ikut seleksi ini?" cecar Lauddin.

Sempat terlihat ragu sejenak, Agus kemudian mengiyakan pertanyaan Lauddin. Jawaban ini pun langsung mengundang gelak tawa tim pakar dan anggota Komisi III DPR yang ada di ruang tersebut. Mendengar tawa itu, Agus juga sempat ikut tertawa.

"Ya, (fasilitas hakim konstitusi) itu tentunya kan tidak bisa dinafikan," kata Agus setelah gelak tawa mereda. Lauddin pun kembali bertanya, penasaran, apakah akan ada pengganti Agus sebagai pengajar di Fakultas Hukum bila ia terpilih menjadi hakim konstitusi.

Agus sempat menjawab pertanyaan ini dengan berbelit-belit sebelum Lauddin memotongnya, "Apa ada penggantinya?" desak Lauddin. Agus pun menjawab kalau saat ini sudah banyak dosen yang diproyeksikan dapat menggantikan dia. Sayangnya, dosen-dosen tersebut belum ada yang bergelar profesor.

Atas jawaban Agus, Lauddin menyayangkan kondisi di fakultas itu. "Itulah, padahal fakultas hukum itu tidak bisa kalau tidak ada profesornya," ujar Lauddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com