Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalangan Pengusaha Dinilai Paling Sulit Ditantang Jadi Presiden

Kompas.com - 12/02/2014, 18:00 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Komunike Bersama Peduli Indonesia (KBPI) menantang 19 tokoh untuk maju sebagai calon presiden selanjutnya. Dari berbagai latar belakang mereka, kalangan pengusaha dinilai paling sulit untuk maju sebagai calon presiden.

Salah satu anggota KBPI Jusuf Wanandi menilai, pengusaha bisa membawa kontribusi besar jika turun ke arena politik. Sayangnya, saat ini baru segelintir pengusaha yang mau dan tertarik untuk maju sebagai presiden.

"Mereka sudah banyak uang dan kaya. Kami tawarkan, di bidang publik apa kamu tidak tertarik untuk membesarkan bangsa ini? Ini tantangan bagi mereka sekaligus," kata Jusuf dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (12/2/2014) sore.

Jusuf mengatakan, memang terdapat sejumlah pengusaha hitam di Indonesia yang menghalalkan segala cara untuk membesarkan usahanya. Namun, menurut dia, tidak sedikit pula pengusaha yang mampu meraih kesuksesan dengan cara yang halal. Pengusaha seperti itu yang perlu didorong untuk masuk ke dunia politik.

"Pengusaha biasanya gelap gulita, tapi ada juga yang baik-baik. Perjuangan untuk publik adalah mulia dan tidak cari duit. Mereka punya kemampuan besar untuk membuat putusan atas usaha-usaha mereka yang bisa berhasil," lanjut Jusuf.

Ada delapan nama yang dimasukkan dalam kategori pengusaha yang ditantang oleh KBPI untuk memimpin Indonesia. Mereka adalah Founder Mayapada Group Tahir, CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo, CEO Trans Corp Chairul Tanjung, mantan CEO IBM Asia Pasifik Beti Alisyahbana, CEO Garuda Indonesia Emirsyah Satar, CEO PT Kereta Api Indonesia Ignatius Johan, CEO Garuda Food Sudhimax, dan Direksi World Bank Sri Mulyani.

"Nama-nama itu yang harus kita dorong. Tahir dan Chairul Tanjung, misalnya, itu konglomerat yang sukses tapi tidak mau terlibat politik, harus didorong terlibat membangun bangsa," ujarnya.

Hal serupa disampaikan anggota KBPI lainnya, Hamdi Muluk. Dia menilai, pengusaha yang sukses pastinya mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik karena berhasil memimpin perusahaannya. Dengan kepemimpinan itu, mereka pasti mampu memimpin Indonesia.

"Kami hanya undang pengusaha putih yang mempunyai leadership. Kami tidak toleransi dengan pengusaha hitam, langsung kita coret namanya walaupun dia bagus. Kami tidak mau terlalu yakin bisa mengajak mereka, tetapi kata orang bijak lebih baik Anda mencoba daripada tidak," ujar pakar psikologi politik Universitas Indonesia itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Raharja Santuni Seluruh Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Jasa Raharja Santuni Seluruh Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Nasional
Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Nasional
Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com