Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh di Komisi IX DPR Ganggu Pembahasan RUU

Kompas.com - 12/02/2014, 16:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kisruh internal di Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat membuat jadwal pembahasan Rancangan Undang-Undang terganggu. Padahal, untuk masa sidang ini, ada tiga RUU yang harus dikejar pembahasannya.

"Isu pemboikotan ini jelas akan sangat mengganggu. Ini sudah H-57 menuju pemilihan legislatif," kata Wakil Ketua Komisi IX Nova Riyanti Yusuf di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/2/2014).

Nova mengatakan, pimpinan Komisi IX DPR sudah berusaha semaksimal mungkin menyusun agenda pembahasan RUU. Tiga RUU yang menjadi tugas Komisi IX DPR, yakni RUU Kesehatan Jiwa, RUU Tenaga Kesehatan, dan RUU Keperawatan.

"Kami akan tetap agendakan, tapi kalau tetap intensitas politisasi ini terus muncul kan akan jadi setback secara moral untuk DPR," imbuh Nova.

Wakil Ketua Komisi IX lainnya, Supriyatno, mengakui setiap pembahasan RUU kini jarang dihadiri anggota Dewan. Dalam setiap rapat, Pimpinan Komisi hanya bertumpu pada bukti tanda tangan di lembar kehadiran.

"Kalau kehadiran fisik akan sulit, karena orangnya bisa keluar masuk. Jadi kami memang selalu pakai bukti tanda tangan lembar kehadiran," kata politisi Partai Gerindra itu.

Selama ini, sebut Supriyanto, Komisi IX sudah menjadwalkan agenda legislasi pada Senin hingga Rabu. Pasalnya, menjelang pelaksanaan pemilu, sebagian besar anggota Dewan turun ke daerah pemilihan masing-masing mulai hari Kamis.

"Saya optimistis, kami tetap bisa kejar pasca-pileg karena pembahasannya semua sudah setengah lebih. Tapi kalau anggota hadir tapi dibilang boikot, tentu mengganggu kondisi internal Komisi IX. Seharusnya, dapur setiap komisi tidak usah dibuka ke publik," ungkap Nova.

Sebelumnya, suasana rapat kerja di Komisi IX DPR, Selasa (11/2/2014), berlangsung sepi. Anggota Komisi IX DPR Poempida Hidayatullah mengakui adanya boikot dari para anggota Komisi yang tidak terima dengan kepemimpinan dua pimpinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com