Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Ical soal Soeharto Takkan Laku di Masyarakat

Kompas.com - 25/01/2014, 16:44 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pernyataan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie bahwa fenomena gambar Presiden ke-2 RI Soeharto menandakan masyarakat menginginkan Golkar kembali memimpin keliru. Psikolog politik Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk, menegaskan masyarakat tidak akan lupa kekejaman yang terjadi pada zaman otoriter tersebut.

"Apa gunanya Ical bicara seperti itu? Pernyataannya nggak akan laku dijual ke masyarakat. Semua orang masih ingat zaman Pak Harto itu zaman otoritarianisme," ujar Hamdi di Jakarta, Sabtu (25/1/2014).

Gambar yang dimaksud Ical adalah gambar Soeharto serta sebuah sapaan dalam bahasa Jawa, yakni "Piye kabare bro? Penak jamanku to..." yang artinya kurang lebih adalah "Bagaimana kabarnya bro? Masih lebih enak di zaman saya kan..."

Hamdi menuturkan, gambar Soeharto hanyalah sebagai guyonan satire yang disampaikan para seniman. Guyonan itu, lanjutnya, hanya sebagai penyentak realitas masyarakat saat ini tidak memuaskan. Hamdi menyebutkan, fenomena ini tidak bisa dijadikan pembenaran bahwa masyarakat menginginkan kembali Golkar memimpin layaknya era Orde Baru.

"Masa demokrasi ini adalah masa yang kita syukuri bisa lepas dari kekejaman jerat otoritarianisme pimpinan Pak Harto," imbuh Hamdi.

Seperti diberitakan, Ical mengatakan, fenomena tersebut menunjukkan masyarakat ingin Golkar kembali memerintah. Hal tersebut disampaikan Ical dalam sambutannya di acara Rakornas I Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) Partai Golkar, Kamis (23/1/2014).

"Stiker itu dibuat dijual dan dibeli masyaraat. Hal ini menandakan masyarakat ingin agar Golkar kembali memerintah," tutur Ical. Ical juga menuturkan bahwa Golkar sudah menorehkan prestasi dengan membawa realitas "zaman Golkar, zaman yang enak".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com