Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta Rajasa Tak Khawatir dengan Elektabilitas Jokowi

Kompas.com - 08/01/2014, 22:53 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Survei yang digelar harian Kompas mendapati bahwa dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terus melejit. Dukungan untuknya pun tak hanya berasal dari kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa mengaku tak mempersoalkan bila kadernya adalah salah satu pendukung Jokowi itu.

"Nggak apa-apa (suara PAN) diambil Jokowi, nggak masalah," kata Hatta di kantor DPP PAN, Jakarta, Rabu (8/1/2014). Menurut dia, konstituen suatu partai sah-sah saja menyeberang memilih tokoh dari partai lain. Dia pun berpendapat, wajar saja kader suatu partai mendukung dan mengidolakan tokoh dari partai lain.

Pilihan, dukungan, dan pengidolaan atas tokoh, kata Hatta, merupakan hak setiap konstituen dan masyarakat para pemilik hak suara. Dia pun mengakui perolehan suara Jokowi sangat tinggi, merujuk hasil survei dari harian Kompas itu. "Iya, itu surveinya memang tinggi sekali ya," ujar Menteri Koordinator Perekonomian ini.

Namun, sebagai calon presiden yang akan diusung partainya pada Pemilu Presiden 2014, Hatta mengaku tak takut ataupun khawatir dengan tingginya hasil survei Jokowi. Hatta beralasan, saat ini dia dan partainya masih lebih fokus bersiap menyongsong pemilu legislatif daripada pemilu presiden.

Hatta menambahkan, dia tak pernah menganggap Jokowi sebagai lawan politik lantas perlu ditakuti. "Kami kan komunikasi terus dengan semua tokoh partai politik, apalagi (dengan) Pak Jokowi," ujar dia. Lagi pula, Jokowi adalah Gubernur DKI Jakarta dan Hatta masih Menteri Koordinator Perekonomian.

Jokowi makin melejit
Dalam survei yang dilakukan Litbang Kompas pada Desember 2013, elektabilitas Jokowi terus meningkat hingga 43,5 persen. Peningkatan dukungan ini terjadi karena ada limpahan dukungan konstituen partai selain PDI Perjuangan dan dukungan dari pemilih yang sebelumnya belum menentukan pilihan.

Selain memetakan dukungan untuk Jokowi bila pemilu presiden digelar hari ini, survei harian Kompas mendapati pula tren perolehan dukungan untuk lima kandidat lain. Lima kandidat itu adalah Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Wiranto, Megawati Soekarnoputri, dan Jusuf Kalla.

Hasil survei selengkapnya dapat dibaca di harian Kompas edisi Rabu (8/1/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com