JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku bisa menerima kritikan, kecaman, cemoohan, hingga hujatan yang diarahkan kepadanya selama sembilan tahun memimpin Indonesia. Ia pun berbagai resep bagaimana bisa seperti itu.
"Kalau saya ditanya resepnya apa, mungkin tidak ada resep yang ajaib. Mungkin berlaku bagi saya, mungkin belum tentu berlaku bagi bapak dan ibu sekalian," kata Presiden saat perayaan HUT LKBN Antara ke-76 di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Presiden mengatakan, ketika membaca berita yang menyerang di media cetak, elektronik, ataupun di media sosial, dia selalu berpikir bahwa hal itu takdir dan nasib yang harus diterima sebagai Presiden.
"Ada falsafah, tidak ada orang yang menyepak anjing mati. Jadi, kalau saya disepak, berarti saya masih hidup," kata Presiden.
Presiden mengaku selalu berpikir jika tidak mau diserang atau dikecam, maka lebih baik tidak usah berbicara apa-apa dan tidak berbuat apa-apa. Sebagai manusia, kata dia, tidak mungkin berlaku seperti itu.
"Artinya saya masih hidup kalau diserang, dihantam, dicemooh, dihina. Itulah yang mengontrol saya, hati saya, pikiran saya. Omong kosong kalau di antara saudara diserang, dihantam, terus tidak merasa. Mesti ada-lah. Tapi kalau saya pikir-pikir, saya memang Presiden dan pemimpin, saya jadi pusat segalanya, jadi tembakan kiri-kanan-atas-bawah. Bertahun-tahun itu saya rasakan, it's fine," kata Presiden.
Hanya, Presiden mengaku tidak bisa menerima difitnah. Tidak melakukan atau berbicara apa-apa, kata dia, kemudian diserang selama berminggu-minggu. Untuk itu, ia berharap Indonesia jangan dijadikan "lautan fitnah", tetapi "lautan kebenaran".
"Janganlah kita berikan toleransi kalau itu berupa fitnah karena fitnah lebih kejam dibandingkan pembunuhan," pungkas Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.