Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wafid: Soal Hambalang, Arifin Bilang Sudah Belanja Banyak ke KPK

Kompas.com - 17/12/2013, 17:59 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Wafid Muharam mengatakan, Komisaris PT Metaphoora Solusi Globak (PT MSG) Muhammad Arifin pernah menyampaikan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan menyidik kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. Arifin mengatakan hal itu ketika membesuk Wafid yang ditahan di Rumah Tahanan Cipinang atas kasus suap proyek pembangunan Wisma Atlet.

"Yang saya ingat, Arifin menyampaikan bahwa beliau nengok saya di Rutan Cipinang, ngobrol-ngobrol, menyampaikan, 'Pak, tenang saja, Hambalang tidak akan naik ke penyidikan'. Saya tanya kenapa? 'Sudah belanja banyak ke KPK'," kata Wafid menirukan perkataan Arifin.

Hal ini disampaikan Wafid di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (17/12/2013).

Ketua Majelis Hakim Amin Ismanto kemudian menanyakan maksud kata "belanja" tersebut. Namun, Wafid mengaku tak mengetahuinya. "Saya tidak tahu," kata Wafid.

Kemudian kuasa hukum Deddy, Syamsul Huda, menanyakan apakah hal serupa pernah disampaikan oleh Direktur Utama PT Dutasari Citralaras, Machfud Suroso. Namun, menurut Wafid, hal itu hanya disampaikan oleh Arifin.

Sebelumnya, dalam berita acara pemeriksaan (BAP) saksi Arief Taufiqurahman dari PT Adhi Karya pada 6 Mei 2013 menyebutkan, mantan Deputi Penindakan KPK Ade Raharja menerima dana dari petinggi PT Adhi Karya, Teuku Bagus Muhammad Noor, dan Direktur Utama PT Dutasari Citralaras Machfud Suroso. Kedua perusahaan itu adalah kontraktor dan subkontraktor proyek Hambalang.

Teuku Bagus menyerahkannya melalui Machfud Suroso sebesar Rp 2 miliar. Dia menyebutkan, M Arifin juga mengatakan, Machfud sempat mengaku pernah satu kali memberikan langsung uang Rp 1 miliar kepada Ade. Uang itu diduga untuk menunda penetapan keduanya sebagai tersangka.

Saat dikonfirmasi, Ade mengaku pernah diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus Hambalang. Pada pemeriksaan itu, Ade mengaku dikonfirmasi tentang penyebutan namanya dalam BAP. Namun, dia mengaku tidak diberitahukan mengenai identitas pemberi dana itu dan jumlah dana yang akan diberikan kepadanya.

Ade lantas menduga ada pihak yang mencatut namanya. Dia membantah telah menerima uang tersebut. Ade juga mengaku tidak mengenal siapa pun yang ada kaitannya dengan Hambalang dan tidak ada orang yang menghubunginya untuk memberikan uang itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com