Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ani Yudhoyono Ingatkan Bu Pur Jangan Main-main

Kompas.com - 06/12/2013, 19:33 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ibu Negara Ani Yudhoyono sempat mengingatkan Sylviana Sholeha alias Bu Pur untuk tidak main-main dalam sebuah proyek yang melibatkan pejabat. Informasi itu diperoleh dari berita acara pemeriksaan (BAP) Bu Pur pada 28 Mei 2013 sebagai saksi untuk tersangka Deddy Kusdinar.

Dalam BAP tersebut, Bu Pur mengaku sempat mengirim pesan singkat (SMS) kepada Ani Yudhoyono. Pesan itu dikirim Bu Pur setelah sehari sebelumnya bertemu dengan Andi Mallarangeng pada acara Partai Demokrat di Jakarta, 2010.

"Esok harinya, saya kirim SMS ke nomor HP Ibu Ani Yudhoyono. Bunyinya, Ibu Negara, saya merasa tidak enak, niat saya mau melapor kepada Andi Mallarangeng kalau teman adik ipar saya dapat proyek di Kemenpora. Tapi kayaknya dia (Andi) marah," kata Bu Pur kepada penyidik KPK, sebagaimana dikutip dalam BAP yang beredar di kalangan wartawan.

Lalu, Ani pun membalas SMS tersebut "Bu Pur, jangan main-main dengan pejabat, nanti diplintir."

"Saya hanya bantu adik-adik ini," jawab Bu Pur kepada Ani Yudhoyono.

Untuk diketahui, maksud dari SMS Bu Pur adalah mengadu bahwa dirinya merasa Andi marah karena ia membantu teman adik iparnya memenangkan proyek di Kemenpora tanpa sepengetahuan Andi. Proyek tersebut adalah pengadaan mebel untuk Rumah Sakit Cedera Atlet di Cibubur, Jakarta Timur.

Sehari sebelum mengadu ke Ani Yudhoyono, Bu Pur bertemu dengan Andi Malarangeng di JCC, saat keduanya hadir dalam sebuah acara Partai Demokrat. Saat itu, kepada Andi, Bu Pur mengatakan "Dik, terima kasih sudah dibantu, perusahaan teman adik ipar saya sudah dapat proyek mebel."

Mendengar itu, Andi tampak terkejut dan mengatakan, "Ibu (Bu Pur), kok tidak bilang saya?"

Lalu Bu Pur menjawab, "Saya sudah bilang Mak Lim." Mak Lim adalah sekretaris Andi Mallarangeng di Kemenpora.

Kompas.com belum berhasil melakukan konfirmasi terkait BAP ini ke KPK.

Sebagai informasi, nama Bu Pur juga pernah muncul dalam sidang kasus Hambalang sebelumnya. Saat itu, Direktur Pemasaran PT Anak Negeri (anak perusahaan Permai Group) Mindo Rosalina Manulang mengatakan bahwa Bu Purnomo adalah Sylviana Sholeha, Kepala Rumah Tangga Cikeas. Adapun Purnomo disebut sebagai nama dari suami Sylvia.

Rosa adalah anak buah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Menurut Rosa, Bu Pur juga menginginkan proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang, Bogor. Perusahaan Nazaruddin akhirnya tergeser dari proyek itu karena Bu Pur sudah lebih dulu mendapatkan proyek untuk pengadaan peralatan Hambalang.

Secara terpisah, Ketua Harian DPP Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan mengatakan, Purnomo adalah stafnya di Kementerian Koperasi dan UKM sejak 2009. Ia menjelaskan, Purnomo merupakan pensiunan polisi yang memiliki pengalaman di bidang koperasi ketika bertugas di kepolisian. Sepengetahuan Sjarifuddin, Bu Pur bukan Kepala Rumah Tangga Cikeas.

"Setahu saya dia itu bukan siapa-siapa. Dia bukan Kepala Rumah Tangga Cikeas. Kalau dibilang lingkaran Cikeas, orang yang tinggal di sekitar Cikeas juga lingkaran Cikeas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com