Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WCF Akan Menggunakan Istilah Promise, Mengapa?

Kompas.com - 24/11/2013, 16:13 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

DENPASAR,KOMPAS.com-Sejumlah wartawan telah berdatangan untuk meliput acara World Culture Forum (WCF) yang berlangsung di Bali, 24 - 27 November 2013. Demikian juga para pembicara yang telah dijadwalkan tampil di forum ini.

Di hadapan wartawan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengemukakan, hasil steering committe sepakat untuk menggunakan istilah promise dan bukan deklarasi untuk hasil yang akan dibacakan pada Selasa, 26 November 2013. "Mengapa promise? Karena baru kali inilah budaya menjadi pembicaraan tingkat dunia," kata Nuh di Nusa Dua, Bali, Minggu sore, 24 November 2013.

Alasan lainnya penggunaan kata "promise" dan bukan "declaration" menurut Nuh, karena deklarasi biasanya terkait dengan masalah politik. Itulah sebabnya, istilah "janji" lebih tepat dipakai utuk memperlihatkan kesepakatan yang sungguh-sungguh untuk secara bersama-sama membangun dunia baru yang lebih beradab, lebih berbudaya.

Nuh menambahkan, jika selama ini budaya hanya berperan sebagai pendukung dan penyambung, maka melalui forum ini budaya dinaikkan peranannya sebagai driver, motor penggerak. "Kita ingin WCF memiliki peran yang lebih besar sebagai motor untuk mencapai peradaban baru yang memiliki karakterstik yang beragam. Itulah sebabnya, tidak boleh ada penyeragaman dalam kebudayaan, sebab itu melanggar keniscayaan, takdir. Kita harus saling menghargai dan menghormati, dan itulah peradaban baru," Nuh menambahkan.

Itulah sebabnya, menurut Nuh, forum ini merupakan forum yang penting, karena akan menjadi tonggak dalam peradaban dunia, di mana Indonesia menjadi salah satu poros peradaban dari dua yang sudah ada, yakni untuk forum ekonomi ada di Davos, Switzerland; dan forum lingkungan di Rio de Janairo, Brazil.

Untuk itu, imbuh Nuh, forum ini merupakan batu pertama yang akan mewarnai peradaban dunia yang dimulai dari Indonesia, sebagai kelanjutan dari pidato yang pernah disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2005 di Garuda Wisnu Kencana, Bali. "Alhamdulillah, sekarang bisa kita ujudkan. Para pembicara kunci pun sudah hadir seperti Prof Amartya Sen dan DR Fareed Zakaria, serta 17 Menteri Kebudayaan dari negara-negara sahabat," kata Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com