Teuku Bagus Akui Aliran Dana ke Anas Urbaningrum

"Kira-kira demikian. Ya, sebagian benar aliran-alirannya," kata Hario di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat (15/11/2013).

Terkait uang Rp 2,21 miliar untuk Anas, menurut Hario, itu diserahkan oleh mantan Direktur Operasional I PT Adhi Karya, Indrajaya Manopol. Hario mengatakan bahwa kliennya sendiri tak mengenal Anas dan tak tahu apakah uang tersebut kemudian dipakai untuk keperluan Kongres Partai Demokrat tahun 2010.

"Pak Bagus enggak kenal Anas. Jadi, waktu itu diberikan ke Pak Indrajaya. Selanjutnya, Pak Indrajaya yang mengenal Anas," kata Hario.

Sementara itu, untuk aliran dana ke anggota DPR, hal itu diberikan melalui Indrajaya maupun Manajer Pemasaran Adhi Karya, Arif Taufiqurrahman. Namun, Hario enggan menyebutkan siapa saja anggota DPR yang menerima uang dari Adhi Karya.

"Ini kan masih dalam proses penyidikan," katanya.

Hario pun menyebut mereka merupakan bagian dari mafia proyek. Adhi Karya merasa diperas oleh mafia proyek tersebut. "Pemeriksaan tadi, ya memang sangat terasa sekali Adhi Karya ini diperas oleh mafia proyek," ujarnya.

Seperti diketahui, hari ini KPK resmi menahan Bagus di Rutan Salemba. KPK menetapkan Teuku Bagus sebagai tersangka Hambalang pada 1 Maret 2013. Dia diduga bersama-sama Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng serta Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar melakukan perbuatan melawan hukum dan menyalahgunakan wewenang yang mengakibatkan kerugian negara.