Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adakah yang Sengaja Melindungi Bunda Putri?

Kompas.com - 13/10/2013, 10:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pertanyaan seputar siapa sebenarnya Bunda Putri masih belum terjawab hingga saat ini. Namanya mulai santer dibicarakan sejak beberapa bulan lalu seiring perkembangan persidangan kasus dugaan suap impor daging sapi.

Beberapa hari terakhir, nama Bunda Putri kian santer, ketika mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan, dalam kesaksiannya di persidangan menyebutkan bahwa si Bunda memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pernyataan Luthfi pun disambut amarah SBY. Ia menyebut Luthfi berbohong.

Presiden menyatakan akan mencari tahu siapa sebenarnya Bunda Putri. Namun, belum juga ada kejelasan hingga kini. Bahkan Polri dan intelijen pun dikerahkan untuk mencari tahu.

Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo menduga, ada yang melindungi Bunda Putri sehingga tak tersentuh hingga saat ini. 

Kompas.com/SABRINA ASRIL Anggota DPR asal Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo.
"Ada yang memberinya imunitas. Akibatnya, sekali pun Presiden dan kabinet sudah dilecehkan, tidak mudah untuk meminta klarifikasi dari wanita ini," kata Bambang, Minggu (13/10/2013), seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Bahkan, menurutnya, para pembantu dan orang-orang kepercayaan Presiden pun seakan tak berdaya. Bambang menilai, seharusnya pihak Istana merespons hal ini sejak Agustus 2013 ketika putra Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, Ridwan Hakim, memberikan kesaksian di persidangan. Saat itu, jaksa memutar pembicaraan telepon antara Ridwan, Bunda Putri, dan Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tipikor Jakarta.
 
"Sekretariat Negara dan Sekretaris Kabinet mestinya tidak tinggal diam, karena persoalannya sudah memunculkan asumsi bahwa kabinet bisa diintervensi kartel impor daging sapi," ujar Politisi Golkar itu.

Padahal, apa yang terungkap terkait dugaan intervensi terhadap kabinet ini dinilai Bambang sangat sensitif dan menyangkut wibawa Presiden.
 
"Pertanyaannya, ke mana intelijen dan apa saja yang dilakukan para pembantu Presiden sehingga Kepala Negara tidak memiliki informasi apa pun tentang Bunda Putri? Padahal, Bunda Putri sudah menjadi faktor yang berpotensi mengganggu kredibilitas Presiden dan kabinet," kata Bambang.

Dengan pengakuan Menteri Pertanian Suswono yang pernah bertemu Bunda Putri dan fotonya bersama Seskab Dipo Alam, seharusnya tidak sulit untuk mengungkap jati diri Bunda Putri.
 
"Kalau dia tak pernah dimunculkan untuk membuat klarifikasi, sama artinya semua pihak berwenang di negara ini memberi imunitas kepada perempuan yang telah melecehkan Presiden dan kabinetnya itu," ujar Bambang.

Dipo membantah

Dipo Alam pun bereaksi atas beredarnya foto dirinya dengan seorang perempuan yang disebut-sebut sebagai Bunda Putri. Foto itu beredar sejak Jumat (11/10/2013) malam di internet. 

"1) Soal photo saya yg dikatakan beredar dengan orang yg dikatakan sebagai Bunda Puteri saya tidak tau photo siapa, dalam event apa, & kapan?" tulis Dipo di akun Twitter-nya, Sabtu (12/10/2013).

Dalam foto yang beredar tersebut, tampak pria yang disebut sebagai Dipo Alam dan seorang perempuan yang disebutkan sebagai Bunda Putri di sebelah kirinya. Dipo tampak mengenakan pakaian safari berwarna abu-abu tua, sedangkan perempuan berambut pendek tersebut mengenakan setelan berwarna hitam dan berkacamata.

"2) Sebagai pejabat publik saya banyak berfoto dgn masyarakat, yg pasti saya tdk tau & kenal siapa Bunda Puteri, dan tdk berurusan dgn dia," kata Dipo.

Baca juga:
Luthfi Hasan: Bunda Putri Sangat Dekat dengan SBY
Presiden Marah Dikaitkan dengan Bunda Putri
Dipo Alam Bantah Foto Bersama Perempuan yang Disebut Bunda Putri
"Yang Tahu Bunda Putri, Presiden PKS, Bukan Presiden SBY"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

Nasional
Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Nasional
Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Nasional
Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Nasional
Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Nasional
Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Nasional
PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

Nasional
Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Nasional
Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com