Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Tak Tertarik Wacana Poros Tengah Jilid II

Kompas.com - 20/09/2013, 13:13 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku tidak tertarik dengan wacana koalisi partai Islam yang tergabung dengan poros tengah jilid II. Wakil Sekretaris Jenderal PKB Abdul Malik Haramain menilai PKB lebih senang berkoalisi dengan partai mana pun yang lintas ideologi.

"Kami enggak tertarik dengan rencana membangun kembali poros tengah jilid II. Bagi PKB, seharusnya koalisi itu lintas ideologi, poros tengah jilid II cenderung eksklusif dan sentimen terhadap satu ideologi," ujar Malik di Jakarta, Jumat (20/9/2013).

Malik menilai, koalisi itu seharusnya tidak dibangun dengan sekat ideologi. Ia yakin model koalisi berdasarkan ideologi tidak akan mendapat simpati dari publik karena terkesan tidak rasional dan primordial.

Lebih lanjut, tanpa koalisi partai Islam, Malik yakin PKB bisa mengusung calon presiden asalkan dengan memajukan Mahfud MD sebagai capres. Dengan kapasitas yang dimiliki Mahfud, Malik optimistis banyak partai politik yang akan bergabung dengan PKB. PKB, lanjutnya, sudah melakukan komunikasi dengan semua partai politik yang ada.

"Cuma mengusulkan seorang calon presiden tidak gampang. Kita harus menghitung, dan saya kira, Mahfud pasti berkomunikasi dengan kekuatan parpol lainnya. Kami optimistis Mahfud bisa karena dia lumayan akseptabel dan bisa diterima parpol lain," imbuhnya.

Poros tengah jilid II

Koalisi poros tengah jilid II yang menjadi sebutan koalisi bagi partai-partai Islam ternyata sudah mulai aktif bergerak pada awal tahun 2013. Tak hanya para tokoh Islam, tenyata forum ini juga digerakkan oleh tokoh partai nasionalis, yakni Priyo Budi Santoso dari Partai Golkar.

"Sebenarnya, ini sudah ada dari sejak awal 2013, sudah ada pertemuan-pertemuan itu. Tapi, memang tidak ada istilah poros tengah, pengamat yang kemudian menamakan ini. Tokohnya tidak hanya tokoh parpol Islam, tetapi Priyo Budi dari Golkar juga hadir," ujar bakal calon Presiden dari PKB, Mahfud MD, saat berkunjung ke Redaksi Kompas.com, Kamis (19/9/2013).

Mahfud mengatakan, forum ini awalnya dimotori oleh Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais dan tokoh kiai dari Partai Kebangkitan Bangsa Nur Muhammad Iskandar. Selain kedua tokoh itu, forum, kata Mahfud, juga dihadiri oleh Viva Yoga Mauladi (PAN), Kifran Zein (PPP), Priyo Budi Santoso (Golkar), Amidan (MUI), Saleh Daud (Nahdlatul Ulama), dan perwakilan dari KAHMI.

"Jadi, ini forum lintas ormas dan parpol Islam. Waktu itu memang gagasannya bagaimana organisasi Islam bersatu dan mengajukan calonnya, itu gagasannya. Diskusi pun dilakukan terkait kriteria kepemimpinan ke depan dan selalu dipimpin Amien Rais," ungkap Mahfud.

Mulai tak sepakat

Namun, visi awal forum itu untuk memunculkan satu nama yang bisa diusung partai politik dan ormas Islam akhirnya berjalan tak mulus. Mahfud mengaku, saat diskusi mengerucut pada pembahasan nama-nama yang dianggap sebagai tokoh yang layak sebagai capres, masing-masing sudah memiliki "jagoan" di partainya.

"Jadi, ketika sudah bicara nama, sudah mulai agak kikuk karena setiap orang di sana sudah ada jagoannya," imbuh Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com