Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Jadi RI 1, Jokowi Harus Manfaatkan Panggung Jakarta

Kompas.com - 19/09/2013, 23:10 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Popularitas dan Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi ternyata masih bisa disalip calon presiden (capres) hasil konvensi capres Partai Demokrat (PD). Agar tetap menjadi yang teratas, Jokowi disarankan tetap memanfaatkan Jakarta sebagai panggung politiknya.

"Saya ingatkan agar Jokowi berhati-hati dengan satu partai itu (PD). Manfaatkan habis-habisan panggung Jakarta untuk menjaga popularitas dan elektabilitasnya," ujar Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG), Fadjroel Rachman, usai penyerahan Soegeng Sarjadi Award on Good Governance, Kamis (19/9/2013) di Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan.

Menurutnya, Jokowi harus memaksimalkan kinerja pemerintahannya di Jakarta hingga masa kampanye capres Pemilu Presiden 2014 nanti. Ia mengatakan, berbeda dengan calon yang diusung PD, Jokowi tidak punya waktu untuk menyiapkan program pemenangannya dan konsep yang akan diusungnya jika menjadi presiden.

Apalagi, lanjut Fadjroel, hingga kini, baik Jokowi atau pun partai yang mengusungnya, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan belum juga mengumumkan rencana pencalonan mantan Wali Kota Surakarta iru sebagai capres.

"Jokowi tidak punya banyak waktu, sedangkan capres (hasil) konvensi (PD) punya waktu sampai delapan bulan untuk merumuskan gagasannya," ujar Fadjroel.

Berdasarkan survei yang dilakukan SSSG, Jokowi dinilai sebagai tokoh negara terbaik. Jokowi memperoleh suara 55,2 persen dari 1.250 responden yang disurvei. Dia mengalahkan perolehan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang hanya memperoleh 11,4 persen suara.

"(Hasil survei) ini mengejutkan, karena tahun lalu Jokowi masih kalah oleh Dahlan Iskan (Menteri Negara BUMN). Tahun ini malah Jokowi mengungguli SBY," tutur Fadjroel.

Dia mengatakan, melesatnya keterpilihan Jokowi karena politisi itu menunjukkan kerja nyata melalui programnya di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com