Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutasi Polri, Budi Waseso Bantah karena Penanganan Kasus Korupsi

Kompas.com - 16/09/2013, 11:51 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Budi Waseso dipromosikan sebagai Widyaiswara Utama Sespim Polri. Namun, ia membantah jika promosi atas dirinya tersebut lantaran terkait sejumlah kasus dugaan tindak pidana korupsi yang sedang ditanganinya selama menjabat sebagai Kapolda Gorontalo.

"Kalau saya dimutasikan dengan masalah itu (penanganan kasus korupsi), maka saya tidak akan dipromosikan menjadi bintang dua," kata Budi saat ditemui seusai pelantikan sejumlah kapolda di Ruang Rupatama Mabes Polri, Senin (16/9/2013).

Untuk diketahui, selama menjabat sebagai Kapolda Gorontalo, Budi mengusut sejumlah kasus dugaan korupsi yang terjadi di lingkungan Pemda Gorontalo, di antaranya kasus pengadaan alat kesehatan, pembangunan pagar rumah sakit daerah, dan pemberian dana bantuan sosial. Bahkan, ia mengaku, telah berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyelesaikan masalah itu.

"Dari sejumlah kasus yang ditangani bahkan sudah ada yang P21," katanya.

Budi meyakini, kasus yang telah menjerat sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemda Gorontalo tersebut masih akan terus berkembang.

"Ini baru awal, artinya tidak ada keberpihakan pengawalan penyidik. Sejumlah tersangka juga telah ditetapkan seperti Kadinsos, Kadis PU, dan Kepala Rumah Sakit," tandasnya.

Sementara itu, dengan dipromosikannya Budi Waseso sebagai Widyaiswara Utama Sespim Polri, maka bintang yang bertengger di pundak Budi akan segera bertambah. Posisi Budi saat ini digantikan oleh Brigjen Pol Andjaya, yang sebelumnya menjabat sebagai Karo Sena Polri.

Selain kedua orang tersebut, Kapolri juga merotasi sejumlah perwira tinggi (pati), di antaranya Kapolda Bali Irjen Arief Wahyunadi yang mendapat promosi menjadi Asisten Operasi Kapolri. Posisi ini sebelumnya dijabat Komjen Pol Badrodin Haiti yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri. Sementara itu, posisi Arief digantikan Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Albertus Julius Benny Mokalu.

Posisi Albertus digantikan Brigjen Pol Tatang Somantri yang sebelumnya menjabat sebagai Karobinopsnal Baharkam Polri. Kemudian, Kapolda Banten Brigjen Pol Eddy Sumantri dimutasikan menjadi Sahlisosbud Kapolri. Posisi Kapolda Banten selanjutnya digantikan oleh Brigjen Pol Muhammad Zulkarnain yang sebelumnya menjabat Karokurlum Lemdikpol. Wakakorbrimob Polri Brigjen Pol Arie Sulistyo diangkat menjadi Kapolda Kalbar.

Untuk posisi Kapolda Kalimantan Selatan digantikan Brigjen Pol Machfud Arifin yang sebelumnya menjabat Kapolda Maluku Utara. Posisi Machfud digantikan Brigjen Pol Sobri Effendi Surya yang sebelumnya menjabat sebagai Kasespimma Lemdikpol.

Rotasi sejumlah pati itu berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1772/IX/2013 Tanggal 9 September 2013 dan Surat Keputusan Kapolri Nomor: Kep/623/IX/2013 Tanggal 9 September 2013 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com