"Di tengah situasi ekonomi yang tak menentu ini, Presiden harus berani beri opsi kepada para menteri peserta konvensi, untuk memilih fokus pada jabatan menteri atau mundur (dari menteri) untuk mengikuti konvensi," ucap Ketua DPP Partai Amanat Nasional Bara Hasibuan, dalam siaran pers, Jumat (13/9/2013).
Bara berpendapat, ikut sertanya beberapa menteri terkait perekonomian dalam konvensi dapat dilihat sebagai sinyalemen ketidaktegasan Presiden. Di tengah situasi ekonomi tertekan dan belum ada tanda-tanda akan berakhir, ujar dia, Presiden seharusnya memastikan tim ekonomi di kabinetnya fokus pada pekerjaan. "Harus ditegaskan komitmen semua menteri untuk menempatkan kepentingan nasional di atas ambisi politik atau tujuan politik," kata dia.
Konvensi Capres Partai Demokrat, yang akan segera dimulai, memasukkan dua nama menteri sebagai peserta. Mereka adalah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Menteri, tegas Bara, adalah pembantu Presiden dalam implementasi program pemerintah. "Jadi kalau ada satu-dua menteri yang tidak bisa fokus bahkan lalai menjalankan pekerjaannya karena ikut dalam suatu konvensi, itu merupakan tanggung jawab Presiden sebagai atasannya," lanjut dia.
Setiap orang, aku Bara, memang punya hak konstitusional untuk mengikuti pencalonan politik. Namun, hak itu harus dijalankan dengan beretika. Menurut dia, menteri yang punya ambisi menjadi presiden sebaiknya melepas jabatan. "Ini karena semua menteri dituntut bekerja kompak di kabinet, apalagi dalam situasi ekonomi begini. Kalau sudah masing-masing sibuk mempromosikan diri, dikhawatirkan kinerja kabinet akan semakin merosot," pungkas Bara.
Konvensi Capres Partai Demokrat dijadwalkan berlangsung mulai 15 September 2013 hingga akhir Desember 2013. Dalam rentang waktu tersebut akan ada berbagai kegiatan, seperti pengenalan kandidat, wawancara media, dan survei elektabilitas para kandidat yang dilakukan oleh tiga lembaga survei.
Pada awal Januari sampai April 2014, konvensi akan memasuki babak lanjutan. Dalam periode tersebut akan dilakukan wawancara mendalam terhadap para kandidat, dengan melibatkan komite konvensi dan tokoh lain sebagai pewawancara.
Debat antarkandidat juga akan berlangsung pada periode lanjutan itu. Sesudahnya, survei akan kembali digelar untuk menentukan hasil akhir konvensi. Masyarakat diklaim akan punya peran besar dalam menentukan pemenang konvensi, dengan merujuk hasil survei. Semua peserta konvensi pun diwajibkan membuat rekening khusus terkait konvensi, dan dana "kampanye" mereka diklaim berasal dari sumber yang halal.