Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Djoko Susilo di Subang Dijarah Warga

Kompas.com - 02/07/2013, 22:25 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aset Inspektur Jenderal Djoko Susilo berupa lahan dan bangunan di Kabupaten Subang, Jawa Barat, sempat diduduki warga tak lama setelah Komisi Pemberantasan Korupsi memasang plang sita pada aset tersebut. Warga sekitar bahkan ada yang menjarah properti Djoko di sana.

"Waktu itu langsung dijebol warga. Banyak diambilin di sana. Sekitar dua bulan diduduki warga," kata penjaga lahan Djoko, Iyan Sofyan, saat bersaksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi dan pencucian uang proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) dengan terdakwa Djoko Susilo di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (2/7/2013).

Lahan dan bangunan seluas total 8 hektar itu terletak di Desa Cirangkong dan Kumpay, Subang, Jawa Barat. Ada tiga rumah yang dibangun di atas lahan tersebut. Kini, menurut Iyan, lahan dan bangunan milik Djoko di Subang tersebut bebas dari gangguan warga sekitar setelah dia melapor ke kepolisian setempat.

Iyan juga mengatakan, sampai saat ini masih tersisa tiga ekor kijang dan ratusan pohon akasia di lahan tersebut. Saat ditanya Hakim Ketua Suhartoyo, siapa yang membiayai pemeliharaan kijang itu, Iyan mengaku dirinyalah yang kerap memberikan makan kijang-kijang.

"Saya kasih rumput aja pak. Kalau enggak dikasih makan nanti mati kijangnya," lanjut Iyan polos, disambut gelak tawa pengunjung sidang.

Sebagai penjaga kebun di lahan milik Djoko itu, Iyan mengaku digaji Rp 800.000 per bulan. Menurut Iyan, dia digaji oleh orang kepercayaan Djoko yang bernama H Suryana. Dari Suryana inilah Iyan mengaku tahu bahwa Djoko adalah pemilik lahan di Subang tersebut.

"Yang meminta saya menjaga rumah Pak H Suryana. Saya diajak waktu masih kerja di tempat wisata Jati Mas. Yang gaji saya pak H Suryana," tutur Iyan.

Pria asal Subang ini juga mengaku diminta Suryana agar mengatakan bahwa lahan yang dibeli Eva Susilo tersebut bukanlah milik Djoko, melainkan kepunyaan seorang pengusaha asal Semarang bernama Chandra setiap kali ada yang bertanya kepadanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

    PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

    Nasional
    Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

    Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

    Nasional
    Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

    Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

    Nasional
    SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

    SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

    Nasional
    DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

    DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

    Nasional
    Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

    Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

    Nasional
    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

    Nasional
    KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

    KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

    Nasional
    Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

    Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

    Nasional
    Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

    Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

    Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

    Nasional
    MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

    MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

    Nasional
    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Nasional
    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com