Sebagaimana diketahui, wacana pengusungan Anies-Andika Perkasa mulai dibahas oleh PKB dan PDI-P.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, partainya dan PDI-P sudah membahas potensi menduetkan Anies dengan Andika Perkasa pada Pilkada Jakarta 2024.
Namun, pria yang karib disapa Cak Imin ini menegaskan bahwa pembicaraan antara kedua partai itu belum memutuskan bahwa Anies-Andika akan diusung sebagai calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jakarta.
"Masih diskusi, belum (final). Masih ada beberapa alternatif," kata Muhaimin di Kompleks Parlemen, Jakarta pada 1 Juli 2024.
Hanya saja, mantan calon wakil presiden ini mengakui bahwa PKB memang condong mendukung Anies pada Pilkada Jakarta. Meskipun, belum memutuskan siapa sosok yang akan mendampinginya.
Baca juga: Cak Imin Sebut Duet Anies-Andika Perkasa Sudah Dibicarakan PDI-P dan PKB
Sebagaimana diketahui, PKB tampaknya kecewa dengan keputusan PKS yang secara tiba-tiba memasangkan Anies-Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta.
Pasalnya, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jakarta adalah yang pertama kali merekomendasikan dukungan pada Anies Baswedan untuk maju kembali sebagai calon Gubernur Jakarta pada 13 Juni 2024.
Bermodal rekomendasi itu, Anies pada 14 Juni 2024, mengumumkan siap kembali maju sebagai petahana pada Pilkada Jakarta 2024.
Kemudian, Anies diketahui mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan calon kepala daerah yang digelar oleh DPW PKB Jakarta.
Namun, pada 25 Juni 2024, PKS secara tiba-tiba mendeklarasikan dukungan untuk Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur berpasangan dengan kader mereka Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur pada Pilkada Jakarta.
Hanya saja, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyebut bahwa PKS membuka opsi mengajak Partai Nasdem dan PKB berkoalisi di Pilkada Jakarta. Sebelumnya, ketiga partai ini membangun koalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pasalnya, PKS tidak bisa sendiri mengajukan pasangan Anies-Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta. Sebab, perolehan kursi mereka masih kurang untuk memenuhi syarat dukungan minimal 20 persen kursi di DPRD provinsi.
Kemudian, PKS juga membuka pintu koalisi dengan PDI-P. Meskipun, Presiden PKS Ahmad Syaiku mengaku bahwa komunikasi resmi dengan PDI-P belum dijalin.
Baca juga: Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta
Apabila melihat perolehan suara PKS, PKB, PDI-P, dan Nasdem pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Jakarta, ketiga partai ini bisa mengajukan calon gubernur dan calon wakil gubernur jika berkoalisi.
Perolehan suara PKS yang tertinggi, yakni 1.012.028 suara atau setara dengan 18 kursi DPRD. Lalu, PDI-P tertinggi kedua dengan 850.174 suara atau setara 15 kursi di DPRD Jakarta.