Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Desak Kapolri Buka Lagi Kasus Afif yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Kompas.com - 02/07/2024, 13:43 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Fraksi PDI-P Trimedya Pandjaitan mendesak Polri membuka kembali kasus bocah berusia 13 tahun, Afif Maulana, yang tewas karena diduga dianiaya polisi di Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Saat ini, Polda Sumbar telah menutup kasus kematian Afif karena menganggap pengusutannya telah tuntas, di mana mereka menyimpulkan tidak ada penganiayaan oleh polisi.

"Iya (harus dibuka kembali), makanya saya bilang dengan turunnya itu kan sama juga membuka kembali. Dilakukan gelar perkara oleh Mabes. Kalau tim Mabes datang, itu sudah komprehensif. Dari berbagai lini, ada Propam-nya, ada Reserse, ada Provost," ujar Trimedya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/7/2024).

Baca juga: Afif Dibesarkan dengan Tangis Darah Orangtua, Tiba-tiba Disiksa, Disundut Rokok, Dipukuli, Dihabisi...

Trimedya berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera merespons desakan untuk membuka kembali kasus kematian Afif ini.

Sebab, kata dia, biasanya, Jenderal Sigit akan langsung merespons ketika sebuah kasus sudah viral di level nasional.

"Kalau ada bukti permulaan yang cukup, baru diberikan punishment (kepada pejabat Polda Sumbar). Kalau sekarang kan belum ada. Yang penting kan niat dari pihak Polri, dalam hal ini Kapolri. Karena kasus ini sudah jadi kasus nasional, ya segera direspons. Biasanya Kapolri kan kalau sudah ramai dia langsung respons, mudah-mudahan segera direspons," tuturnya.

Menurut Trimedya, dugaan yang disampaikan oleh masyarakat dan keluarga Afif harus direspons oleh Jenderal Sigit.

Dia menyebut langkah itu perlu dilakukan supaya kasus ini tidak berkepanjangan. Apalagi, Polri baru saja berulang tahun yang ke-78 kemarin.

"Jadi ya harus benar-benar menunjukkan perubahan kultural dari sikap responsif Polri terhadap segala macam keluhan masyarakat," kata Trimedya.

Baca juga: Komnas HAM Sebut Afif Maulana Diduga Ditendang Polisi, Akibatnya 5 Tulang Rusuk Patah

Sementara itu, Trimedya mendesak agar polisi mengungkap apa yang sebenarnya terjadi terhadap Afif.

Dia berharap tim independen dari Komnas HAM juga membongkar kasus kematian Afif seterang-terangnya.

Sebab, banyak sekali kejanggalan di jenazah Afif, mulai dari lebam hingga bekas sundutan rokok.

"Ya itu yang harus diungkap. Bisa saja nanti, kan tim independen seperti Komnas HAM turun. Termasuk juga LSM dari Sumbar kan juga ada yang sudah bersuara, mungkin dari LBH. Ya harus ditindaklanjuti, kecurigaan masyarakat itu beralasan atau tidak, atau keluarga. Kalau beralasan harus direspons," imbuhnya.

Baca juga: Justice For Afif...

Sebelumnya, Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyo menyebutkan kasus kematian siswa SMP berinisial AM (12) di sungai Batang Kuranji Padang dianggap sudah selesai. Kasus tersebut bisa dibuka kembali jika ada bukti baru.

Hasil otopsi memperlihatkan adanya patah tulang iga belakang bagian kiri sebanyak 6 ruas dan patahannya merobek paru-paru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Kecamatan Terendam Banjir di Provinsi Maluku, 210 KK Mengungsi

Empat Kecamatan Terendam Banjir di Provinsi Maluku, 210 KK Mengungsi

Nasional
Hadapi Pesatnya Persaingan Ekonomi dan Teknologi, Gus Halim Ajak Pegiat Desa Tingkatkan SDM

Hadapi Pesatnya Persaingan Ekonomi dan Teknologi, Gus Halim Ajak Pegiat Desa Tingkatkan SDM

Nasional
Saat Megawati Tantang Penyidik Harun Masiku untuk Menghadap...

Saat Megawati Tantang Penyidik Harun Masiku untuk Menghadap...

Nasional
Jokowi Dinilai Tetap Akan Miliki Pengaruh pada Pilkada 2024, Gibran Akan 'All Out'

Jokowi Dinilai Tetap Akan Miliki Pengaruh pada Pilkada 2024, Gibran Akan "All Out"

Nasional
Duga Jadi Sasaran KPK, Megawati Dinilai Lempar Sinyal Sudah Tak Sejalan dengan Pemerintah

Duga Jadi Sasaran KPK, Megawati Dinilai Lempar Sinyal Sudah Tak Sejalan dengan Pemerintah

Nasional
Perayaan Tahun Baru Islam, Menag Berharap Jadi Inspirasi untuk Perbaikan Diri

Perayaan Tahun Baru Islam, Menag Berharap Jadi Inspirasi untuk Perbaikan Diri

Nasional
Kisruh Sirekap, Ketua Komisi II DPR  Usul Negara Siapkan Gawai untuk KPPS pada Pilkada 2024

Kisruh Sirekap, Ketua Komisi II DPR Usul Negara Siapkan Gawai untuk KPPS pada Pilkada 2024

Nasional
Kaesang Digadang-gadang Maju Pilkada Jakarta, Peneliti BRIN: Ini Bukan Kelas Berat Lawan Kelas Bulu...

Kaesang Digadang-gadang Maju Pilkada Jakarta, Peneliti BRIN: Ini Bukan Kelas Berat Lawan Kelas Bulu...

Nasional
Jelang Pilkada, Sirekap KPU Diminta Lebih Cerdas dan KPPS Bisa Koreksi Data

Jelang Pilkada, Sirekap KPU Diminta Lebih Cerdas dan KPPS Bisa Koreksi Data

Nasional
Kapolda Sumbar Dinilai Tak Terima Kritik Terkait Kasus Kematian Afif Maulana

Kapolda Sumbar Dinilai Tak Terima Kritik Terkait Kasus Kematian Afif Maulana

Nasional
DPR: Jika KPU Gagal Jelaskan soal Sirekap, Tak Usah Pakai di Pilkada

DPR: Jika KPU Gagal Jelaskan soal Sirekap, Tak Usah Pakai di Pilkada

Nasional
DPR Bakal Panggil KPU Bahas Evaluasi Sirekap Jelang Pilkada 2024

DPR Bakal Panggil KPU Bahas Evaluasi Sirekap Jelang Pilkada 2024

Nasional
Sentil Kaesang, Peneliti BRIN: Karier Itu Tak Bisa Lompat, Pak Jokowi Saja Mulai dari Solo Dulu

Sentil Kaesang, Peneliti BRIN: Karier Itu Tak Bisa Lompat, Pak Jokowi Saja Mulai dari Solo Dulu

Nasional
Mencari Demokrasi Indonesia

Mencari Demokrasi Indonesia

Nasional
Jadwal Kegiatan Paus Fransiskus Saat Berkunjung ke Indonesia

Jadwal Kegiatan Paus Fransiskus Saat Berkunjung ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com