Apalagi, Ahmad Syaikhu mengaku bahwa telah mengajak Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkoalisi untuk mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada DKI Jakarta 2024.
"PKS menyadari tidak bisa sendirian mengusung calon di Pilkada karena jumlah kursi kita yang dimiliki belum memenuhi syarat untuk mencalonkan sendiri, baru 18, syarat pencalonan 22," kata Syaikhu, Selasa.
"Jadi masih kurang empat kursi lagi. Oleh karenanya, saya terus membangun komunikasi politik dengan Partai Nasdem," ujarnya melanjutkan.
Dia bahkan menyebut, pihaknya secara khusus bersilaturahmi menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Menurut dia, Surya Paloh menerima dengan baik kedatangan PKS dan memberikan sinyal positif.
Kemudian, Syaikhu mengatakan, PKS akan berusaha membuka ruang komunikasi dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar dalam beberapa waktu ke depan.
Baca juga: PKS Usung Anies-Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub-Cawagub pada Pilkada Jakarta
Sebelumnya, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menyebut bahwa diajukannya nama Sohibul Iman untuk maju di Pilkada Jakarta oleh PKS adalah cara untuk menempatkan diri sebagai partai pemenang Pileg 2024 di Jakarta.
Menurut Adi, PKS tidak mau lagi hanya sebatas menjadi makmum dalam politik. Melainkan, ingin menjadi imam dalam politik sehingga mengajukan kadernya menjadi cagub dan mungkin calon wakil gubernur (cawagub) di Pilkada Jakarta 2024.
“Karena sebagai partai pemenang pileg pastinya PKS itu enggak mau lagi hanya sebatas kayu bakar politik untuk mengusung calon tetapi tak ada kader PKS yang jadi gubernur atau wakil gubernur,” kata Adi kepada Kompas.com, Senin.
Apalagi, dia mengatakan, PKS pada 2017 tidak mendapatkan apa-apa dari Pilkada Jakarta padahal partai dengan suara tertinggi yang mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Baca juga: Usai Usung Anies-Sohibul di Pilkada DKI, PKS Ingin Ajak Nasdem-PKB Berkoalisi
“Sepertinya inilah momentum politik di 2024 dalam Pilkada Jakarta yang ingin direbut PKS karena sebelumnya di 2017 misalnya enggak dapat apa-apa. Bahkan, posisi wakil gubernur yang ditinggalkan Sandiaga yang mustinya jadi jatah PKS itupun juga rela diberikan kepada Gerindra,” ujar Adi.
Oleh karena itu, dia menyebut, PKS kali ini bersikap tegas dengan langsung mengajukan nama calon yang akan diusung kepada pihak mana saja yang ingin berkoalisi pada Pilkada Jakarta 2024.
"PKS di Pilkada Jakarta kali ini tidak mau terus menerus hanya sebatas jadi kayu bakar politik, jadi ronin politik. terus-menerus jadi makmum politik. PKS kali ini ingin tampil sebagai calon pemimpin, aktor utama pemenangan, sebagai yang bisa merebut Jakarta 1 atau 2,” kata Adi.
Namun, Adi mengatakan, PKS tetap harus berkoalisi dengan partai politik lain untuk mengusung cagub dan cawagub di Jakarta. Sebab, jumlah kursi PKS di DPRD Jakarta masih kurang untuk bisa mengusung calon sendiri.
Baca juga: PKS Sedang Pasang Harga Tinggi dengan Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.