Penculikan aktivis 1997/1998 adalah penculikan aktivis pro-demokrasi yang terjadi antara Pemilu Legislatif Indonesia 1997 dan jatuhnya Presiden Soeharto tahun 1998.
Kasus penculikan aktivis 1997/1998 dilakukan oleh tim khusus bernama Tim Mawar, yang dibentuk oleh Mayor Bambang Kristiono.
Dari kasus penculikan ini, terdapat 13 aktivis yang masih hilang dan sembilan aktivis dilepas oleh penculiknya.
Adapun 13 aktivis yang diculik dan tak pernah kembali hingga saat ini sebagai berikut:
1. Petrus Bima Anugrah (Mahasiswa Universitas Airlangga, hilang di Jakarta 30 Maret 1998)
2. Herman Hendrawan (mahasiswa Universitas Airlangga, hilang di Jakarta ada 12 Maret 1998)
3. Suyat (Aktivis, hilang di Solo pada 12 Februari 1998)
4. Wiji Thukul (penyair dan aktivis, hilang di Jakarta, 10 Januari 1998)
5. Yani Afri (sopir dan pendukung PDI Megawati, hilang di Jakarta, 26 April 1997)
6. Sonny (sopir, teman Yani Afri, hilang di Jakarta, 26 April 1997)
7. Dedi Hamdun (pengusaha, dan aktif di PPP, hilang di Jakarta, 29 Mei 1997)
8. Noval Al Katiri (Teman Dedi Hamdun, hilang di Jakarta, 26 April 1997)
9. Ismail (sopir Dedi Hamdun, hilang di Jakarta, 29 Mei 1997)
10. Ucok Mundandar Siahaan (mahasiswa Perbanas, diculik saat kerusuhan 14 Mei 1998)
11. Hendra Hambali (siswa SMU, hilang saat kerusuhan di Glodok, Jakarta, 15 Mei 1998)
12. Yadin Muhidin (alumnus Sekolah Pelayaran, hilang di Jakarta, 14 Mei 1998)
13. Abdun Nasser (kontraktor, hilang saat kerusuhan 14 Mei 1998 di Jakarta).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.