6. Bus berangkat menuju Arafah. Pintu bus baru akan dibuka setelah sampai di depan pintu masuk setiap Maktab.
7. Dilarang membuka pintu segel kecuali setelah sampai maktab di Arafah.
8. Jika kedapatan segel robek atau rusak, jemaah dalam bus tidak boleh masuk ke Arafah.
9. Dalam perjalanan dari Mekkah ke Arafah, akan ada pemeriksaan (check point) yang dilakukan secara acak oleh pihak keamanan umum.
Amin berharap berbagai proses yang tengah disiapkan bisa berjalan sesuai rencana. Kebijakan baru ini sekaligus menjadi tantangan lain dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
“Ini bagian dari tantangan kita semua atas kebijakan baru yang diterapkan tahun ini. Tapi Insya Allah jika kerja sama antara maktab dan sektor perumahan jemaah haji Indonesia terjalin dengan baik, semua akan ringan. Ini tanggung jawab bersama,” kata Amin.
Sebagai informasi, rapat koordinasi dihadiri juga oleh Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim, para Staf Khusus Menteri Agama, para Pejabat Eselon II Kemenag, Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam. Hadir juga, Ketua Masyariq M Amin Indragiri beserta jajarannya, serta para pimpinan dari 73 maktab.
Berbagai persiapan terus di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) terus dimatangkan.
Ketua Masyariq M. Amin Indragiri mengatakan pihaknya telah melakukan finalisasi persiapan layanan di Armuzna. Mulai dari kesiapan listrik dan pendingin ruangan (AC).
“Alhamdulillah siang tadi sudah uji coba di Arafah. Selama enam jam listrik dan AC dihidupkan dan alhamdulillah berjalan dengan baik,” kata Amin Indragiri di Mekkah, Jumat (7/6).
Menurut Amin, saat ini seluruh maktab sedang menyiapkan beragam kelengkapan jemaah haji di tenda. Misalnya, memasang hambal atau kasur, baik di Arafah maupun Mina.
“Lebih 300 ribu meter tenda jemaah sudah dipasang conblock sehingga lantai tenda lebih rata dan harapannya bisa lebih nyaman untuk duduk dan tidur jemaah. Alhamdulillah selama 14 hari kerja siang dan malam, sudah selesai 100 persen,” kata Amin.
Selain layanan akomodasi, pihaknya juga akan menyiapkan layanan konsumsi. Dalam hal ini Amin menyiapkan makanan siap saji yang didatangkan langsung dari Tanah Air.
“Untuk makan siap saji, lebih 1,3 juta paket sudah sampai di Arab Saudi. Itu semua didatangkan dari Indonesia. Hanya tinggal dibawa ke Masyair saja,” kata Amin.
Terkait persiapan transportasi, Amin Indragiri mengatakan tahun ini pihaknya menargetkan penggunaan 500 – 600 unit bus dengan tipe city bus seperti yang digunakan untuk bus shalawat. Namun ternyata, pihaknya mendapatkan izin mengoperasikan 1.000 bus kota untuk mengangkut jemaah haji Indonesia.
“Alhamdulillah, setelah diupayakan, kita malah mendapat kabar telah memperoleh persetujuan untuk penggunaan 1.000 city bus,” kata Amin.
Di luar layanan Armuzna, Amin Indragiri menyebut Masyariq akan menyiapkan layanan tambahan berupa makanan Albaik. Makanan ini akan dibagikan kepada jemaah haji saat mereka akan meninggalkan Mekkah, baik pulang ke Tanah Air atau menuju Madinah.
“Albaik sudah siap untuk dibagikan ke jemaah. Kami sudah melakukan kontrak resmi. Sebelum balik ke Indonesia atau Madinah, sebelum berangkat jemaah akan dapat Albaik,” kata Amin mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.