Untuk program keahlian penangkapan ikan dan permesinan, para lulusan menerima Sertifikat Basic Safety Training Fisheries (BST-F), ANKAPIN II, dan ATKAPIN II.
Baca juga: Tingkatkan SDM dan Dukung Ekonomi Biru, Kementerian KP Ikutkan Peserta Didik dalam MBKM
Untuk program keahlian budi daya, lulusan memperoleh sertifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB), serta sertifikat Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik (CPPIB), dan sertifikat kompetensi dalam keahlian pembesaran dan pembenihan ikan.
Kemudian, lulusan program keahlian pengolahan menerima Sertifikat Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan sertifikat asisten pengolah ikan (API).
"Hal ini merupakan bukti komitmen Kementerian KP, melalui BPPSDM, dalam mencetak lulusan pendidikan menengah vokasi KP yang siap kerja dan mampu bersaing secara nasional maupun global," ujarnya.
Nyoman menambahkan, pada periode 1966-2021, Kementerian KP memiliki sembilan satdik menengah vokasi KP yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, yaitu Ladong-Aceh, Pariaman-Sumatera Barat, Kota Agung-Lampung, Pontianak-Kalimantan Barat, Tegal-Jawa Tengah, Kupang-Nusa Tenggara Timur, Bone-Sulawesi Selatan, Waiheru-Maluku, dan Sorong-Papua Barat.
Dia mengatakan, kebijakan pengembangan sekolah vokasi pada Kementerian KP harus segera mengalami transformasi dari pendidikan menengah menjadi pendidikan tinggi agar sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2022.
“Langkah ini bertujuan meningkatkan kompetensi dan keahlian tenaga kerja di sektor kelautan dan perikanan serta menjawab kebutuhan industri yang semakin kompleks dan berdaya saing global," tuturnya.
Untuk diketahui, Kementerian KP saat ini masih menyelenggarakan pendidikan menengah pada lima SUPM di Ladong, Pariaman, Kota Agung, Tegal, dan Waiheru.
Sebab, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) masih memberlakukan moratorium perubahan lembaga.
“Terdapat 308 wisudawan yang hadir secara langsung di hadapan Bapak Menteri dari lima SUPM tersebut,” ujarnya.
Para lulusan tersebut terdiri dari empat program keahlian, yaitu Nautika Kapal Penangkap Ikan, Teknika Kapal Penangkap Ikan, Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut, serta Agribisnis Pengolahan Hasil Laut.
Baca juga: Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga
“Transformasi ini diharapkan dapat mempersiapkan lulusan dengan keterampilan dan pengetahuan yang lebih tinggi, siap menghadapi tantangan dan peluang di sektor kelautan dan perikanan yang terus berkembang," harapnya.
Adapun jumlah peserta didik yang menempuh pendidikan menengah saat ini mencapai 856 orang.
Proporsi jumlah peserta didik tersebut adalah 60 persen atau 502 orang dari jumlah total peserta didik merupakan anak pelaku utama dari nelayan, pembudi daya ikan, pengolah ikan, pemasar hasil perikanan, dan petambak garam.
Kegiatan wisuda tersebut dimeriahkan tarian daerah khas Tegal serta atraksi barongsai dan drum band yang merupakan kegiatan ekstra kulikuler para siswa SUPM Tegal.