Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Pegi Sebut Kapolri Lawan Perintah Presiden jika Tak Gelar Perkara Khusus

Kompas.com - 05/06/2024, 22:51 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tim kuasa hukum Pegi Setiawan, tersangka kasus pembunuhan Vina Arsita Dewi (16) dan Muhammad Rizky (16) atau Eki di Cirebon, Jawa Barat, telah mengajukan permohonan gelar perkara khusus ke Bareskrim Polri.

Kuasa hukum Pegi, Mayor TNI Chk (Purn) Marwan Iswandi berpandangan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melawan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) apabila tidak merespons permohonannya.

“Ini perintah langsung dari Presiden ke Kapolri, apabila kapolri tidak meninjut berarti kapolri telah melawan perintah presiden,” ucap Marwan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (5/6/2024).

Tim kuasa hukum Pegi telah menyurati Kapolri hingga Kabareskrim Komjen Wahyu Widada terkait permohonan gelar perkara khusus pada Rabu malam.

Baca juga: Kuasa Hukum Pegi Surati Kapolri, Desak Gelar Perkara Khusus

Menurut Marwan, Jokowi juga sudah memberikan atensi terhadap kasus ini.

Oleh karena itu, ia berharap permohonan gelar perkara khusus terhadap kliennya segera dilakukan.

“Presiden mengatakan harus transparan, tapi saya rasa kapolri akan menindak lanjut, ini perintah loh perintah seorang kepala negara,” tegas dia.

Sementara itu, kuasa hukum Pegi lainnya, Toni RM juga mengharapkan Kapolri segera menindaklanjuti permohonannya.

Menurut Toni, hasil gelar perkara khusus tersebut akan menjadi landasan hukum untuk menepis isu-isu yang beredar terkait Pegi.

Selain itu, gelar perkara khusus ini juga akan membuat terang kejanggalan dalam kasus Vina Cirebon.

Baca juga: Mantan Terpidana Pembunuhan Vina Mengaku Tak Kenal Pegi Perong

“Jadi Polri juga tidak melakukan penyalagunaan kewenangan. Kalau punsampai menghentikan, setelah ada hasil gelar pekara khusus,” ujar Toni.

“Dan sebaliknya, kalaupun melanjutkan juga, kami sebagai penasihat hukum, seketika sudah dilayani maka kami akan puas, akan legowo, kan itu saja,” imbuh dia.

Toni menambahkan, jika Kapolri tidak menindaklanjuti permohonannya ini, pihaknya juga akan membuat pengaduan ke Ombudsman RI.

Kuasa hukum juga akan menempuh jalur hukum berupa praperadilan terkait penetapan tersangka.

“Ya kalau tidak dilayani, maka kami mengadukan ke Ombudsman, karena ini pelayanan sebenarnya, nah untuk upaya hukumnya tentu praperadilan ya,” tutur dia.

Baca juga: Jokowi Minta Polri Transparan Usut Kasus Vina Cirebon

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com