Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato di Gorontalo yang Telan Biaya Rp 437 Miliar

Kompas.com - 22/04/2024, 07:43 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meresmikan Bandar Udara (Bandara) Panua Pohuwato yang berada di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, pada Senin (22/4/2024).

Bandara tersebut dibangun dengan menelan biaya Rp 437 miliar.

"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, pada pagi ini saya resmikan bandara Panua Pohuwato di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo," ujar Jokowi dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden, Senin pagi.

"Tadi Pak Menteri Perhubungan telah mengatakan menghabiskan anggaran Rp 437 miliar. Ini duit semuanya. Gede banget. Agar membuka akses ekonomi ke Kabupaten Pohuwato," lanjutnya.

Baca juga: Hari Kedua di Gorontalo, Jokowi Akan Resmikan Sejumlah Infrastruktur dan Panen Jagung

Kepala Negara mengungkapkan, Bandara Pohuwato saat ini memiliki runway sepanjang 1200 x 30 meter.

Namun, menurut Presiden panjang dan luas runway itu masih kurang.

Sehingga saat ini untuk sementara hanya pesawat perintis saja yang bisa mendarat di bandara tersebut.

Oleh karenanya, Presiden Jokowi memerintahkan agar luas dan panjang runway ditambah.

"Ya paling lambat tahun depan, kalau bisa tahun Ini. Insya Allah," kata Presiden.

Ia pun berharap dengan adanya Bandara Panua Pohuwato, bisa mendorong ekonomi lokal dan tumbuhnya titik-titik ekonomi baru.

Baca juga: Jelang Putusan MK, Jokowi Main Bola hingga Makan Bakso di Gorontalo

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga menyinggung soal kondisi Indonesia yang merupakan negara besar.

Indonesia memiliki 514 kabupaten/kota, 38 provinsi dan 17 ribu pulau. Seluruh wilayah itu menurut Presiden Jokowi memerlukan pembangunan infrastruktur.

"Baik itu untuk pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan infrastruktur untuk konektivitas. Baik itu yang namanya pelabuhan, baik itu yang namanya jalan, baik itu yang namanya bandara," katanya.

"Kalau tidak, kita miliki, negara kita akan kalah bersaing. Tidak bisa berkompetisi dengan negara lain. Produk-produk kita tidak bisa bersaing dengan negara lain. Kalah bersaing dengan negara lain," lanjut Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com