Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Kompas.com - 19/04/2024, 08:22 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum relawan Prabowo Mania dan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer, menuding Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebagai penghambat rencana pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Pasalnya, Hasto memberikan syarat agar Jokowi lebih dulu bertemu anak ranting PDI-P sebelum menemui Megawati.

“Saya khawatirkan Pak Hasto ini menjadi penghalang jembatan silaturahmi yang sebetulnya ini momennya bulan Syawal ini,” kata Noel, demikian sapaan akrab Immanuel, dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Kamis (18/4/2024).

“Jadi saya melihatnya ada semacam sinisme politik, entah apa yang terjadi di otaknya Hasto ini,” tuturnya.

Baca juga: Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Noel menyinggung ucapan Hasto yang menyebut bahwa anak ranting PDI-P merupakan benteng penjaga demokrasi.

Menurutnya, jika PDI-P berkomitmen menjaga demokrasi, seharusnya partai banteng tidak membatasi silaturahmi dengan siapa pun, termasuk dengan Jokowi yang notabene kader PDI-P.

Noel mengatakan, persoalan pemilu mestinya tak menjadi penghalang atau membatasi silaturahmi antara satu pihak dengan lainnya.

“Saya sepakat dengan apa yang disampaikan Mas Gibran (Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi sekaligus cawapres pendamping Prabowo) terkait pembatasan atau pelarangan silaturahmi ini sebetulnya membuat rakyat semakin bisa menilai siapa sebenarnya yang negarawan, siapa yang benar-benar tokoh yang pantas,“ ucapnya.

Lebih lanjut, Noel menyebut, Jokowi pada dasarnya gemar bersilaturahmi dan berdiskusi dengan siapa pun. Ia juga tidak menutup komunikasi terhadap pihak mana pun.

Ia berharap para elite politik bisa tetap rukun pascagelaran Pemilu 2024.

“Jadi secara jujur saya sampaikan Pak Jokowi selalu membuka silaturahmi dengan siapa pun dan tidak perlu dibatasi, apalagi melewati anak ranting, enggak ada gitu-gitu. Harus lewat relawan dulu, enggak ada juga,” tuturnya.

Sebelumnya, Hasto menyampaikan bahwa Jokowi tak bisa langsung menemui Megawati meskipun hingga kini tercatat sebagai kader PDI-P. Jokowi, kata Hasto, harus bertemu dengan anak ranting partai banteng moncong putih itu sebelum menemui Megawati.

Baca juga: Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

"Tapi dalam konteks terkait dengan Pak Jokowi, hanya anak ranting justru mengatakan 'Sebentar dulu, biar bertemu dengan anak ranting dulu," kata Hasto di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2024).

Menurut Hasto, usulan dari anak ranting itu masuk akal karena merekalah yang menjadi benteng dari Megawati di PDI-P.

Adapun hubungan Megawati dengan Jokowi renggang usai putra sulung Presiden, Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres pendamping capres Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Sebagaimana diketahui, pada pemilu kali ini, PDI-P mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai capres-cawapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com