Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Kompas.com - 18/04/2024, 06:34 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengatakan Koalisi Indonesia Maju (KIM) belum pernah mengadakan pertemuan untuk membahas formasi kabinet ke depan.

Sampai saat ini, pembicaraan itu masih bersifat informal.

“Belum pernah ada pertemuan koalisi secara resmi membahas sesuatu topik. Tapi, pembicaraan-pembicaraan informal para tokoh mungkin saja dilakukan,” ujar Yusril ditemui di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, Rabu (17/4/2024).

Baca juga: Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Ia pun mengaku sempat bertanya pada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani tentang rapat resmi koalisi membahas kabinet mendatang.

Namun, Muzani menjawab perbincangan itu belum dilakukan.

Di sisi lain, Yusril mengaku pernah dimintai pendapat oleh calon presiden pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Prabowo Subianto soal penjajakan untuk mengajak partai politik (parpol) di luar KIM untuk bergabung.

“Pak Prabowo sih pernah juga sambil acara bulan puasa kemarin atau halalbihalal (tanya),’Prof, ini bagaimana kalau yang lain-lain juga kita ajak bergabung bersama-sama?’” cerita Yusril.


Ia pun menuturkan, PBB menyerahkan semua keputusan di tangan Prabowo.

“Kemungkinan pihak-pihak yang berada di luar koalisi juga diajak bergabung ke koalisi. Itu memang pernah ada,” kata dia.

Baca juga: Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Terakhir, ia menyampaikan bahwa pembicaraan tentang kabinet setelah proses sengketa Pilpres 2025 di Mahkamah Konstitusi (MK) selesai.

“Persis setelah putusan MK ini, mungkin sudah saatnya, barang kali Pak Prabowo untuk membicarakan format kabinet yang akan datang,” kata Yusril.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com