Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kontingen TNI AU "Air Drop" Logistik di Gaza: "Warning" Daerah Militer hingga GPS Hilang Saat Terbang

Kompas.com - 13/04/2024, 11:44 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kontingen penerbang dari TNI Angkatan Udara (TNI AU) berhasil menerjunkan bantuan logistik (air droping logistic) untuk warga Palestina yang berada di jalur Gaza pada Selasa (9/4/2024).

Kontingen yang dipimpin oleh Kolonel Pnb Noto Casnoto itu membawa logistik dengan pesawat Hercules C-130 J.

Dalam keterangannya, Kolonel Noto menceritakan bahwa operasi untuk menerjunkan bantuan logistik dilakukan selama total 14 hari.

Waktu tersebut dihitung sejak pertama kali pesawat berangkat dari Jakarta.

Baca juga: Panglima Ungkap Kendala Saat Kontingen TNI AU Air Drop Bantuan ke Gaza

"Total kami operasi ini 14 hari. Kemudian logistik yang kami bawa pada saat kami keberangkatan dari Jakarta ini membawa 900 payung (payung udara barang) yang digunakan dan diserahkan kepada pemerintah Yordania untuk menurunkan bantuan logistik ke Palestina," ujar Noto sebagaimana dilansir siaran YouTube KompasTV pada Sabtu (13/4/2024).

Dari Jakarta, pesawat menuju Yordania untuk bergabung dengan tim yang berasal dari sejumlah negara lain.

Menurut Noto, operasi penerjunan logistik ke Gaza kali ini diikuti oleh kontingen dari sembilan negara.

Antara lain Indonesia, Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab, Perancis, Jerman, Belanda, dan Inggris.

Sesampainya di Yordania, tim dari TNI AU melakukan sejumlah persiapan.

Antara lain mengadakan rapat dengan Royal Jordan Air Force untuk pelaksanaan teknis penerjunan logistik.

Baca juga: TNI AU Berhasil Terjunkan 20 Paket Bantuan di Gaza Palestina Lewat Air Drop

Sementara itu, pelaksanaan penerjunan dilakukan selama dua jam, yakni dihitung sejak take off dari Bandara King Abdullah II di Yordania menuju ke Gaza.

"Secara teknis itu, kita setelah selesai briefing, semua pesawat sudah di-loading untuk barang masing-masing, kemudian kita dikasih window time. Take off itu sesuai dengan urutan masing-masing sudah dikasih time table-nya. Jadi di dalam rute penerbangan sama," jelas Noto.

"Jadi dari poin ke poin itu kita harus benar-benar disiplin, strict, menjaga jarak antar pesawat itu 5 menit. Tidak boleh terlalu dekat, tak boleh terlalu jauh. Kemudian sampai ke masuk droping area juga sama, jadi kita tunggu clearance betul-betul, listen out dengan menara kontrol yang memberikan clearance, baru kita bisa masuk ke area," paparnya.

Adapun penerjunan logistik dilakukan dalam sekali waktu saja (sekali droping).

Baca juga: Paus Fransiskus: Saya Sangat Menderita atas Perang di Gaza

Jalur penerbangan dari Yordania menuju ke kawasan udara di Gaza telah disesuaikan dengan rute yang dibuat oleh Pemerintah Yordania selaku pemimpin operasi air droping logistik kali ini.

Halaman:


Terkini Lainnya

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Nasional
Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com