Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rosan Sambangi Teuku Umar 2 Kali, Pengamat: Tidak Otomatis Artikan Megawati Terima Hasil Pilpres 2024

Kompas.com - 12/04/2024, 15:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Nusakom Pratama Institute, Ari Junaedi menilai bahwa kedatangan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani ke rumah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tidak bisa diartikan sebagai penanda Megawati sudah menerima dan mengakui kemenangan Prabowo Subianto di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Pasalnya, Megawati dikenal memegang prinsip penegakan hukum dan Konstitusi sehingga tidak serta merta melupakan berbagai dugaan kecurangan dalam Pilpres 2024.

"Mengingat Megawati adalah sosok yang dikenal kukuh pendiriannya dalam penegakkan hukum, tidak otomatis menerima kedatangan Rosan sebagai representasi kubu 02 sebagai tanda penerimaan Megawati terhadap hasil Pilpres 2024," kata Ari kepada Kompas.com, Jumat (12/4/2024).

Baca juga: Prabowo Lambaikan Tangan Saat Ditanya Rencana Pertemuan dengan Megawati

Oleh karena itu, menurut Ari, kedatangan Rosan ke Teuku Umar dalam rangka membuka jalan komunikasi untuk rencana pertemuan Megawati dan Prabowo di kemudian hari.

Namun, dia meyakini bahwa pertemuan kedua tokoh politik tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Sebab, Megawati yang dikenal sebagai pemegang prinsip penegakan hukum di atas segalanya.

"Megawati tetap mempercayakan proses penyelesaian dugaan kecurangan dalam Pilpres 2024 kepada ranah hukum, baik melalui jalur di Mahkamah Konstitusi (MK) dan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)," ujar Ari.

Lebih lanjut, menurut dia, peristiwa tersebut memperlihatkan pribadi Megawati yang memang tidak membatasi kehadiran tamu untuk bersilaturahmi dalam momen Lebaran.

Baca juga: Rekonsiliasi Jokowi-Megawati, Politikus PDI-P Singgung Pagar Pembatas

Ari juga berpandangan bahwa rencana pertemuan Megawati dan Prabowo sebagai sebuah keniscayaan.

"Tidak ada masalah dalam relasi Megawati dengan Prabowo atau antara PDI-P dengan Gerindra," katanya.

"Justru yang bermasalah adalah relasi Jokowi dengan Megawati atau Jokowi dengan PDI-P. Apalagi, sosok Megawati dan PDI-P adalah sosok dan institusi yang membesarkan Jokowi dengan anak serta menantunya," ujar Ari lagi.

Diberitakan sebelumnya, Rosan Roeslani berkunjung ke rumah Megawati di hari pertama Lebaran, Rabu (10/4/2024) pagi dan sore hari.

Baca juga: Sebut Pertemuan Megawati-Rosan Murni Silaturahim Lebaran, Hasto: Tak Terkait Politik

Pagi hari, tepat pukul 10.40 WIB, Rosan datang pertama kali bersama istrinya di kediaman Megawati.

Namun, hanya berselang lima menit, Rosan dan istrinya sudah meninggalkan Teuku Umar.

Kemudian, pada pukul 15.04 WIB, Rosan dan istrinya kembali mendatangi kediaman Megawati. Kunjungan kali ini berlangsung lebih lama, yaitu satu jam 30 menit.

Rosan dan istrinya pergi meninggalkan kediaman Megawati tanpa memberikan keterangan pada awak media pada pukul 16.38 WIB.

Baca juga: Prabowo Disebut Ingin Bisa Rangkul Jokowi, SBY, dan Megawati, TKN: Punya President Club

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com