Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Contraflow" Tetap Ada Saat Arus Balik, Korlantas Siapkan Pengawalan "Safety Car" dan Lampu Pembatas

Kompas.com - 09/04/2024, 17:18 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Aan Suhanan memastikan bahwa skema contraflow atau lawan arus akan tetap menjadi opsi saat masa arus balik Lebaran 2024.

Meski begitu, pemberlakukan skema contraflow ini juga akan diterapkan dengan adanya sejumlah evaluasi di antaranya berupa mobil pengamanan atau safety car.

Evaluasi ini disampaikan Kakorlantas usai adanya kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek ketika skema contraflow sedang diberlakukan pada Senin (8/4/2024) pagi.

"Harus dilakukan artinya nanti untuk arus balik juga melihat angkanya 150 lebih arus balik, ini kita di Jakarta-Cikampek ini tetap harus melaksanakan rekayasa lalu lintas contraflow," kata Aan dalam keterangan videonya, Selasa (9/4/2024).

Baca juga: Lewat Lajur “Contraflow”, Ini yang Wajib Diperhatikan oleh Pemudik

Aan mengungkapkan, skema contraflow diperlukan sebagai salah satu upaya mencegah kemacetan saat arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Sebab, skema contraflow satu-satunya cara untuk menambah kapasitas jalan jika sedang macet.

"Karena kalau itu dibiarkan akan terjadi stuck. Kalau sudah stuck akan menimbulkan permasalahan baru. Tahu sendiri kalau di tol kan tidak bisa keluar tidak bisa apa. Kalau sudah stuck sudah," ujar dia.

Namun, Aan menegaskan bahwa skema contraflow saat arus balik Lebaran akan diimbangi dengan mobil pengawalan khusus untuk mengatur kecepatan kendaraan para pemudik.

Menurut dia, mobil pengawalan itu akan dinamakan safety car yang bisa berbentuk mobil maupun motor. Sebab, batas kecepatan maksimal saat melaju di area contraflow seharusnya 60 kilometer per jam.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Cikampek, Menhub Sebut Contraflow Masih Dibutuhkan

"Nanti kita akan siapkan safety car. Safety car itu nanti akan dikawal, seperti kalau kita nonton balapan lah. Jadi tidak ada yang mendahului dari safety car tersebut. Ini untuk membantu menjaga kecepatan," kata Aan.

"Jadi ketika sampai nanti dari KM 70 sampai KM 47, sekitar 22 Kilometer, jika yang di depan selesai, akan ada yang mengawal lagi. Petugas akan bersiaga selama 24 jam. Itu akan kita kawal sehingga kecepatan ini bisa kita pelihara," ujarnya lagi.

Selain itu, Korlantas juga akan semakin merapatkan pembatas antara jalur normal dan jalur contraflow dan memberikan lampu penerangan di pembatas tersebut.

Aan mengatakan, hal ini bertujuan agar pembatas semakin terlihat jelas oleh para pengendara.

"Dan akan dikombinasikan dengan water barrier, kemudian cone-cone, kemudian pada malam hari kita pasang lampu penerangan atau lampu selang itu," katanya.

Baca juga: Imbas Insiden Kecelakaan, Polisi Evaluasi Penerapan Skema Contraflow

Tak hanya itu, Korlantas juga akan menyiapkan mobil ambulans derek dan kendaraan khusus untuk menindaklanjuti jika ada kecelakaan di jalan tol selama arus balik Lebaran.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com