Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat TKN dan PDI-P Kompak Minta Kehadiran Puan di Rumah Rosan Jangan Ditarik ke Politik...

Kompas.com - 02/04/2024, 09:35 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredarnya foto kehadiran Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dalam acara buka puasa bersama (bukber) di rumah Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Roeslani menjadi sorotan beberapa hari terakhir.

Pasalnya, foto itu ramai dispekulasikan sebagai sinyal merapatnya PDI-P ke kubu pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Prabowo-Gibran.

Diketahui, PDI-P pada Pilpres 2024 mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Hadirnya Puan di rumah Rosan, justru dipandang kedua belah pihak, baik TKN maupun PDI-P sebagai hal yang biasa saja.

Keduanya tidak melihat akan adanya sinyal PDI-P bakal merapat ke Prabowo-Gibran.

Baca juga: Puan Buka Puasa Bareng Rosan-Bamsoet, TKN Prabowo: Tak Perlu Tarik ke Politik

Tak perlu ditarik ke politik

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno mengatakan, acara di rumah Rosan memang terbuka untuk umum.

Oleh karenanya, Puan pun dimungkinkan untuk hadir. Eddy juga mengonfirmasi memang benar Ketua DPR RI itu hadir di acara bukber tersebut.

"Iya itu bukber. Acara bukber hari Kamis lalu. Itu bukbernya bukber umum, dalam artian ya semua orang diundang di situ," ujar Eddy saat dihubungi, Senin (1/4/2024).

Menurut Eddy, pertemuan di acara buka puasa bersama itu tidak terkait dengan politik sama sekali.

Baca juga: Hasto Sebut PDI-P Ditekan Golkar yang Ingin Rebut Kursi Ketua DPR

Dia lantas menegaskan bahwa pertemuan itu hanya dalam rangka pertemanan saja.

"Nadiem diundang. Terus teman-teman HIPMI diundang. Ya pokoknya bukber umum, tidak ada khusus. Tidak ada terkait partai-partai. Mbak Puan juga hadir karena memang berteman saja. Jadi ini sesungguhnya buka puasa bersama yang tidak ada agenda politiknya," katanya.

Sementara itu, saat ditanya apakah ada sinyal PDI-P akan merapat ke kubu Prabowo-Gibran melalui pertemuan di acara buka puasa bersama, Eddy enggan menjawabnya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) ini menegaskan bahwa ada waktunya berbicara politik, tetapi ada juga hanya sekadar silaturahmi Ramadhan.

Baca juga: Hasto PDI-P Sebut Hak Angket Belum Bergulir karena Tekanan Hukum

Teman lama

Sementara itu, politikus PDI-P Deddy Yevri Sitorus berpandangan, kehadiran Puan Maharani dalam acara bukber di rumah Rosan Roeslani, tidak berkaitan dengan situasi politik ke depan.

"Enggak ada lah (kaitan politik PDI-P bakal merapat)," kata Deddy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin.

Dia mengatakan, acara yang digelar di rumah Rosan juga adalah buka bersama di bulan Ramadan.

Deddy juga meyakini PDI-P tidak mempersoalkan kehadiran Puan di sana. Apalagi, Puan merupakan teman lama Rosan.

"Dia (Puan) itu kan teman lama. Masa, itu saja jadi masalah?" ujar anggota Komisi VI DPR itu

.Baca juga: Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Lebih lanjut, Deddy mengaku tidak bisa panjang lebar berkomentar karena tidak hadir dalam acara buka bersama itu.

Menurut dua, Puan yang lebih tahu apa saja yang dibicarakan dalam acara tersebut.

"Tanya Mbak Puan dong, setahu saya sih, mereka teman lama. Jadi saya kira itu hal yang biasa, silaturahmi, lagi buka puasa bersama," kata Deddy.

Sikap Puan untuk hak angket

Sebelum beredarnya foto Puan bukber di rumah Ketua TKN, sikap dari Ketua DPR RI itu terkait hak angket menjadi pertanyaan.

Diketahui, PDI-P digadang kuat bakal menjadi inisiator bergulirnya hak angket pemilu di DPR.

Namun, jawaban Puan usai rapat paripurna pada Kamis pekan lalu, seakan bertolak belakang dengan niatan partainya menggulirkan hak angket.

Baca juga: Puan Sebut Tidak Beri Instruksi kepada Fraksi PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket

Pasalnya, Puan mengatakan, dirinya tidak memberikan instruksi kepada Fraksi PDI-P DPR untuk menggulirkan wacana tersebut.

"Enggak ada instruksi, enggak ada," kata Puan ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan, partainya belum menggulirkan hak angket mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024 karena banyaknya tekanan.

Hasto lantas membantah anggapan yang menyebut Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri adalah orang yang perhitungan sehingga tak kunjung menginstruksikan bergulirnya hak angket pemilu di DPR.

"(Ibu Megawati lama putuskan hak angket) bukan perhitungan, tapi tekanannya, tekanan hukumnya kan kuat sekali. Kan kalau orang ditekan, ada respons yang berani menghadapi tekanan, ada juga yang takut, kita juga maklum," kata Hasto dalam acara diskusi bertajuk 'Sing Waras Sing Menang' pada Sabtu, 30 Maret 2024.

Baca juga: Puan Buka Puasa Bareng Rosan-Bamsoet, TKN Prabowo: Tak Perlu Tarik ke Politik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com