Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pramuka Dituduh Hendak Dijadikan "Hitler Youth"...

Kompas.com - 02/04/2024, 03:17 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Sultan Hamengku Buwono IX juga "pasang badan" atas berbagai tuduhan miring terhadap lembaga itu.

Dia membantah Pramuka dibentuk sebagai kekuatan pengusung Nasakom di bidang kepanduan.

"Ada lagi yang mengatakan seolah-olah Pramuka mendidik anak-anak kita secara paksaan seperti 'pionir muda' Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina, atau 'Pemuda Hitler' di Jerman," kata Sultan Hamengku Buwono IX dalam Harian Kompas edisi 6 Januari 1967.

Menurut Sultan Hamengku Buwono IX, Pramuka lahir dari kehendak Revolusi Indonesia.

Baca juga: Pramuka Dihapus Jadi Ekskul Wajib, Ketua Komisi X: Kebablasan

"Gerakan Pramuka adalah cetusan daripada Revolusi Indonesia manakala rakyat dan negara Indonesia menghadapi tantangan revolusi untuk membangun negara dan bangsa yang akan sanggup melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera)," kata Sultan Hamengku Buwono IX.

Sultan melanjutkan, pendidikan kepanduan atau Pramuka seharusnya diintensifkan dan menjadikan Pancasila sebagai pondasi.

Dalam pemberitaan Harian Kompas edisi 10 Agustus 1967 disebutkan, Sultan Hamengku Buwono IX bersama dengan Laksamana R.E. Martadinata, Jenderal Abdul Haris Nasution, Azis Saleh, serta Husin Moetahar berupaya menghalau pengaruh PKI.

PKI disebut ingin menyusup dan menjadikan organisasi itu mirip dengan kelompok "Pionir" Uni Soviet yang menjadi sayap organisasi pemuda komunis.

Baca juga: Alasan Kemendikbud Ristek Tidak Mewajibkan Siswa Ikut Ekstrakurikuler Pramuka

Keputusan Presiden nomor 238/tahun 1961 akhirnya menetapkan Gerakan Pramuka berbasis Pancasila. Nama yang digunakan pun tetap, yakni kependekan dari Praja Muda Karana atau Gerak Rakyat Muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com