JAKARTA, KOMPAS.com - TNI menyatakan bahwa bantuan kemanusiaan lewat udara untuk korban konflik di Jalur Gaza, Palestina, akan di-drop di Yordania.
“Akan digunakan untuk drop barang oleh Pemerintah Yordania,” ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen R Nugraha Gumilar saat dikonfirmasi, Kamis (28/3/2024).
TNI menyiapkan sekitar 900 payung udara untuk men-drop bantuan logistik tersebut.
“Semua payung untuk drop barang, bukan orang (personel),” kata Gumilar.
Saat ini, kata Kapuspen TNI, Indonesia masih menunggu perizinan penyaluran bantuan itu ke pemerintah Yordania.
Baca juga: Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada
Adapun TNI menyiapkan satu pesawat angkut milik TNI AU, Super Hercules C-130J untuk bantuan kemanusiaan lewat udara tersebut.
Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen Gabriel Lema memimpin pemeriksaan kesiapan operasi apel kesiapan pengiriman bantuan di Pangkalan TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (26/3/2024).
Dalam sambutannya, Gabriel Lema mengatakan bahwa konflik yang memakan waktu yang cukup lama dengan segala dinamikanya, membuat seluruh dunia menemukan titik sentral dalam rangka keterlibatan bersifat manusiawi atau kemanusiaan.
“Indonesia akan mengirimkan bantuan payung udara orang (PUO) dan payung udara barang (PUB) sejumlah 900 buah ke Jordania guna menyalurkan bantuan ke Palestina melalui metode air drop,” tulis keterangan resmi Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Selasa.
Baca juga: Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus
Misi kemanusiaan itu diproyeksikan memakan waktu 10 hari, dan dikomandani Kolonel (Pnb) Noto Casnoto yang merupakan Danwing 1 Lanud Halim Perdanakusuma.
Adapun rute penerbangan pesawat antara lain Halim-Aceh-Myanmar-India-Uni Emirat Arab-Jordania dan juga rute yang sama untuk kembali.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mempertimbangkan pengiriman bantuan untuk masyarakat Gaza, Palestina, menggunakan jalur udara atau air drop.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan, wacana ini mengemuka karena distribusi bantuan via jalur darat menemui banyak hambatan.
"Oleh karena itu, kita juga mencari jalan bantuan melalui jalur non-darat. Di dalam kaitan ini pemerintah Indonesia diajak bicara oleh pemerintah Jordania untuk diajak bersama-sama untuk membantu Palestina melalui udara, melalui air drop," kata Retno di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Panglima TNI Pimpin Sertijab, Mayjen Yudi Abrimantyo Resmi Jabat Kepala Bais TNI
Retno menuturkan, ada banyak kendala yang dialami apabila bantuan disalurkan melalui darat, mulai dari proses pengecekan yang berbelit-belit hingga mengalami serangan.
Sementara, melalui udara, bantuan bisa disalurkan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau, termasuk wilayah utara Gaza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.