Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat Al Quds Indonesia, Dompet Dhuafa Terus Perjuangkan Kemerdekaan Palestina

Kompas.com - 27/03/2024, 18:29 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dompet Dhuafa kembali menyuarakan perjuangan kemerdekaan Palestina di pertengahan Ramadhan 1445 Hijriah (H) melalui acara Al Quds Indonesia bertajuk “Perjuangkan Kemerdekaan Tanah para Nabi” di Cinepolis, Senayan Park, Jakarta Selatan (Jaksel), Selasa (26/3/2024).

Seperti diketahui, rakyat Palestina masih terus berjuang melawan serangan kejam dari tentara zionis, yang menyebabkan penderitaan dan bahkan ancaman kelaparan bagi mereka.

Direktur Mobilisasi Sumber Daya Dompet Dhuafa Etika Setiawanti mengucapkan terima kasih kepada para influencer yang telah mendukung Dompet Dhuafa dalam berbagai kegiatan amal.

"Kami di Dompet Dhuafa sebagai lembaga (pengelola) zakat dan lembaga kemanusiaan selalu menghadirkan program pemberdayaan maupun layanan. Tentu, selama Ramadhan ini kami tidak melupakan Palestina," ucapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (27/3/2024).

Baca juga: Cekcok Diplomatik AS-Israel Perumit Situasi Gaza

Etika mengungkapkan bahwa sejak serangan Israel pada 2023, Dompet Dhuafa terus menerima dukungan dari para donatur untuk Palestina.

"Saudara-saudara kita di sana (Palestina) sampai saat ini masih terus berjuang melawan penderitaan yang belum berakhir. Kami di Dompet Dhuafa terus mengajak para influencer, blogger, dan mitra untuk mendukung kemerdekaan Palestina," ujarnya.

Semangat kebersamaan dalam mendukung Palestina juga tercermin dalam gelaran Al Quds Indonesia, yang mencakup Palestinian Talks dan pemutaran proyek video klip kolaborasi lintas musisi yang diprakarsai oleh Bella Fawzi dan Ustazah Tere. Kegiatan ini adalah salah satu langkah kepedulian terhadap Palestina selama Ramadhan.

Ketua Ramadhan Dompet Dhuafa Rina Fatimah menjelaskan bahwa pihaknya selalu hadir di Palestina selama Ramadhan dengan menyediakan bantuan berupa paket Ramadhan, paket buka puasa, dan berbagai kebutuhan lainnya untuk masyarakat Palestina.

Baca juga: Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Rabu, 27 Maret 2024

"Antusiasme masyarakat Indonesia dalam mendukung program Dompet Dhuafa untuk Palestina (sangat besar). Para influencer dan masyarakat dapat mengirimkan donasi melalui konter Dompet Dhuafa di pusat perbelanjaan, donasi online, atau melalui aplikasi Dompet Dhuafa," tuturnya.

Bantuan sangat dibutuhkan

Melihat kondisi Palestina saat ini, bantuan menjadi sangat vital atau dibutuhkan. Namun, dalam praktiknya, penyaluran bantuan hingga mencapai Gaza, Palestina, tidaklah mudah.

Pasalnya, Israel yang melakukan penjagaan ketat semakin memperparah penderitaan masyarakat Palestina.

Kepala Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa Arif Rahmadi Haryono menjelaskan bahwa akses penyaluran bantuan ke Gaza sangat terbatas.

Baca juga: CEK FAKTA: Benarkah Hamas Merampas Bantuan untuk Warga Sipil Gaza?

"Mengirim bantuan dari Kairo ke gerbang Rafah memakan waktu berhari-hari. Ada banyak checkpoint militer di gerbang Rafah yang bahkan bisa memakan waktu hingga 24 hari untuk bantuan mencapai tujuannya. Militer Israel (memegang kendali penuh dalam) menyeleksi dan mengontrol akses bantuan," ucapnya berdasarkan pengalaman saat mengawal bantuan dari Indonesia untuk Palestina.

Arif menyatakan bahwa kekejaman Israel merupakan upaya genosida atau pembunuhan bertahap terhadap masyarakat Palestina.

Ia menegaskan bahwa pihaknya bertekad memberikan bantuan dalam berbagai bentuk kepada rakyat Palestina.

“Karena bukan mereka yang butuh kita, tapi kita yang butuh mereka saat nanti di hari penghakiman. Mereka akan bersaksi kepada kita (atas upaya bantuan bagi masyarakat Palestina)," jelas Arif.

Baca juga: Asal-usul Danau Maninjau, Kisah Tempat Penghakiman Siti Rasani dan Giran oleh Bujang Sembilan

Dukungan terhadap Palestina terus tumbuh

Pernyataan dukungan terhadap Palestina dari seluruh dunia terus meningkat. Perubahan paradigma dan sudut pandang ini mendesak Israel dan negara-negara Barat untuk mengakhiri konflik kemanusiaan yang sedang berlangsung.

Seorang jurnalis asal Australia yang sering meliput daerah konflik, CJ Werleman, menyatakan pandangannya terkait hal tersebut.

"Ini adalah bentuk kepedulian terhadap Palestina. Dengan adanya perubahan dunia sekarang, banyak orang mengetahui adanya konflik ini. Walaupun belum semua berani menyuarakan perlawanan terhadap Israel yang di belakangnya ada dukungan negara-negara barat,” ucapnya.

Werleman menyatakan bahwa terdapat berita baik dan buruk dari perkembangan konflik ini karena dunia saat ini mengalami perubahan.

Baca juga: 5 Konflik Cerita beserta Penjelasannya

Dahulu, Palestina sering dikaitkan dengan konflik agama, tetapi sekarang, banyak pihak melihatnya sebagai pelanggaran hak asasi manusia dan konflik kemanusiaan.

"(Dari sisi yang positif) 63 persen dari dunia mendukung kemerdekaan Palestina, sementara yang menolak hanya 20 persen, dan (sisanya) abstain. Bahkan, aksi mendukung Palestina di negara-negara Barat telah diikuti oleh ratusan ribu orang," ucap Werleman.

Namun, dari sisi yang kurang baik, ia mempertanyakan apakah aksi-aksi tersebut memiliki cukup pengaruh untuk mengubah kebijakan negara-negara Barat terhadap Gaza, Palestina.

“Apakah aksi-aksi tersebut masih cukup waktu untuk mengubah kebijakan negara barat terhadap Gaza, Palestina, dan ketika dunia berubah, apakah di sana masih ada Palestina?,” tutur Werleman.

Baca juga: Pemerintah Akan Kirim Bantuan ke Palestina dan Sudan, Nilainya Masing-masing 1 Juta Dollar AS

Cerita salah satu warga Palestina

Pernyataan Werleman semakin diperkuat oleh cerita salah satu warga Palestina tentang kondisi di sana dari tahun ke tahun.

Salah satu influencer media sosial (medsos) dari Gaza, Adham Abu Selmiya, berbagi langsung pengalamannya menghadapi konflik di Palestina dari tahun ke tahun, yang telah menelan korban keluarga dan kerabatnya.

"Terima kasih atas sambutan dan jamuan masyarakat Indonesia semua, termasuk Dompet Dhuafa yang telah menyelenggarakan acara ini. Dunia banyak yang bertanya setelah kejadian 7 Oktober lalu terhadap Palestina dan Gaza. Saya akan bercerita dari pengalaman di keluarga saya,” tuturnya.

Baca juga: 12 Warga Palestina Tewas Tenggelam Saat Kejar Bantuan yang Dijatuhkan dari Udara

“Pada 2006, ada peristiwa di Gaza, Palestina, yaitu Israel menyerang Gaza, dan di situ paman saya (gugur) syahid. Kemudian, pada 2021, (ada kejadian) juga menewaskan beberapa saudara saya. Pada 2023, Israel membunuh anak-anak dan istri saya. Mereka menganiaya kami dari dulu hingga sekarang. Bahkan, pada agresi kali ini telah membunuh 25 saudaraku dari ibuku,” sambung Adham.

Ia membandingkan bahwa di Indonesia, mungkin masyarakat dapat menyampaikan pesan kepada ibu dan keluarga serta mengucapkan selamat Ramadhan, tetapi di Gaza, Israel telah memutus jalur komunikasi ini.

Adham menjelaskan bahwa masyarakat Palestina hidup tanpa pekerjaan, pasokan makanan yang cukup, listrik hanya menyala empat jam sehari, dan air hanya tersedia setiap empat hari sekali. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menyatakan bahwa air di Gaza tidak layak dikonsumsi.

Baca juga: Nasib Hubungan AS-Israel Setelah AS Loloskan Resolusi PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza

Menurutnya, Israel ingin menghapuskan Gaza dari peta dunia. Pada konflik terakhir, 165 jurnalis tewas dan 35 rumah sakit (rs) diserang, termasuk serangan kepada Kepala RS As Syifa di Gaza, yang kebetulan merupakan paman Adham.

“Di balik kesedihan ini, masih ada 1 juta harapan di Gaza. Karena di sana diisi oleh orang berpendidikan dan para penghafal Quran. Terima kasih Indonesia yang terus memberikan dukungan kepada kami,” ungkap Adham Abu Selmiya, mengakhiri cerita di Palestinian Talks.

Ya, Gaza masih membutuhkan dukungan kita semua. Setiap upaya, doa, donasi, dan bantuan kita memiliki arti yang besar bagi mereka di Gaza, Palestina.

Mari kita bersama-sama hadir untuk mereka melalui program-program Ramadhan Dompet Dhuafa untuk Palestina. Anda dapat menyumbangkan donasi melalui https://digital.dompetdhuafa.org/donasi/jagapalestina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com