Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Jokowi Bisa Beri Masukan ke Prabowo Ketika Sudah Menjabat Presiden, Yusril: Itu Normal

Kompas.com - 21/03/2024, 07:49 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra mengatakan, Joko Widodo (Jokowi) bisa saja memberi masukan hingga nasihat kepada Prabowo-Gibran ketika sudah resmi menjabat presiden dan wakil presiden.

Menurutnya, itu adalah sesuatu yang normal, meski Jokowi tidak masuk ke dalam struktur pemerintahan Prabowo nantinya.

"Bisa saja sebenarnya. Artinya dari luar kabinet kan ya bisa saja memberi nasihat, masukan, pendapat, dan lain-lain kepada presiden dan wapres yang terpilih. Dan itu normal saja," ujar Yusril saat ditemui di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Prabowo-Gibran Ditetapkan sebagai Pemenang Pilpres 2024

Yusril menilai Jokowi tetap bisa mengambil peran dalam pemerintahan Prabowo-Gibran di masa yang akan datang.

Adapun Prabowo sejauh ini selalu mengklaim bahwa Jokowi ada di belakangnya. Dia menyebut Koalisi Indonesia Maju sebagai 'timnya Jokowi'.

"Walaupun andai kata beliau tidak duduk di struktur pemerintahan, tapi dapat tetap mengambil satu peran, entah memberi masukan, pertimbangan bisa saja dilakukan," jelasnya.

Sementara itu, terkait wacana Jokowi memimpin koalisi besar, Yusril menegaskan belum pernah ada rapat soal itu di koalisi pendukung Prabowo.

Baca juga: Prabowo Sebut Dunia Pantau Pemilu 2024: Mereka Terkesan Pemilu Kita Tertib

Dia menduga Jokowi memimpin koalisi besar adalah wacana yang berkembang.

"Belum dengar saya. Jadi secara resmi belum pernah ada rapat partai koalisi untuk membahas persoalan tersebut. Jadi memang wacana wacana berkembang, bisa saja," kata Yusril.

"Tapi kita... Saya sendiri belum bisa berkata apa-apa karena memang belum secara resmi dibahas dalam rapat Koalisi Indonesia Maju," imbuhnya.

Sebelumnya, KPU menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pemilu 2024.

Berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional, Prabowo-Gibran menang di 36 provinsi dengan perolehan 96.214.691 suara.

Sementara pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 40.971.906 suara.

Sedangkan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi paling buncit dengan raihan total 27.040.878 suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com