Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Acungkan Jempol Saat Ditanya Peluang Kembali Jadi Ketua Umum Golkar

Kompas.com - 18/03/2024, 16:22 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengacungkan jempolnya ketika ditanya soal apakah masih optimistis akan kembali memimpin partai berlambang pohon beringin itu untuk kedua kalinya.

Hal itu terjadi saat awal media menanyainya perihal alih kepemimpinan Partai Golkar lewat Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang rencananya digelar pada Desember 2024.

Awalnya, awak media bertanya soal kandidat ketua umum (ketum) Golkar mendatang. Sebab, muncul nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Soal Ketum Golkar gimana Pak? Pak Jokowi jadi? atau Bapak saja?," tanya wartawan kepada Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (18/3/2024).

"Terima kasih," jawab Airlangga secara spontan sambil masuk ke dalam mobil dinasnya yang berpelat nomor RI 15.

Baca juga: Politikus Golkar Klaim Airlangga Didukung Luhut, Aburizal Bakrie, dan Akbar Tandjung untuk Jadi Ketua Umum Lagi

Wartawan kembali menanyainya apakah merasa terancam dengan kehadiran Bahlil Lahadalia dan Agus Gumiwang Kartasasmita yang disebut-sebut juga berpeluang maju sebagai calon ketua umum Golkar.

Mendengar pertanyaan itu, Airlangga menyatakan bahwa Munas Golkar akan berlangsung Desember 2024.

"Munas bulan Desember," katanya.

Awak media kembali bertanya apakah ada kemungkinan Munas Golkar dimajukan. Tetapi, Airlangga berseloroh yang akan maju adalah musim panen padi.

Dia pun mengacungkan jempol ketika menyampaikan seloroh tersebut.

Baca juga: Wacana Jokowi Bakal Bergabung, Golkar Tunggu Sikap PDI-P

Awak media masih tidak menyerah untuk menanyakan soal posisi nomor satu di Partai Golkar kepada Airlangga.

Kali ini, wartawan bertanya apakah Airlangga merasa optimistis masih akan lanjut sebagai Ketum Golkar setelah munas nanti.

Mendengar pertanyaan itu, dia tidak memberikan jawaban. Airlangga hanya kembali memberikan acungan jempol.

Wajah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu pun tidak tersenyum. Dia hanya memberi tanda hormat dengan tangannya kepada awak media.

Beberapa detik kemudian mobil dinas Airlangga membawanya pergi dari halaman belakang Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca juga: Soal Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri, PAN: Kami Hormati Hak Prerogatif Prabowo

Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) Melkiades Laka Lena mengatakan bahwa Airlangga Hartarto mendapatkan banyak dukungan untuk kembali menjabat sebagai pemimpin Partai Golkar 2024-2029.

Dia mengeklaim, hal itu tampak dalam forum Silaturahmi Partai Golkar se-Indonesia yang berlangsung di Hotel Mulia, Badung, Bali pada Jumat, 15 Maret 2024.

Melki menjelaskan, tidak ada dinamika yang terjadi saat forum silaturahmi itu berlangsung. Malahan, sejumlah politisi senior Golkar menyampaikan dukungan secara terbuka untuk Airlangga.

Dia lantas mengungkapkan, Airlangga didorong kembali untuk menjadi ketua umum oleh sejumlah tokoh, seperti Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, dan Ketua Dewan Etik Partai Golkar Mohammad Hatta.

“Sudah begitu juga, walaupun tidak ada Bang Akbar Tandjung dan Pak Agung Laksono, (keduanya) juga menyatakan mendukung kemudian kita solid jaga kekompakan. Kita munas bulan Desember dan Pak Airlangga meneruskan kepemimpinan,” kata Melki, Senin.

Baca juga: Airlangga Disebut Dapat Banyak Dukungan untuk Kembali Jadi Ketum Golkar

Terakhir, dia menyebutkan dukungan untuk Airlangga juga disampaikan oleh para Ketua DPD I Golkar. Hal serupa juga terjadi pada beberapa Ketua DPD II Golkar.

“Semua DPD I juga kemarin solid, mendukung dan menurut DPD 1 sudah rapat dengan DPD II nya juga mendukung, sudah bawa surat dukungan malah kemarin sebagian,” ujar Melki.

Untuk diketahui, alih kepemimpinan di Partai Golkar tengah menjadi perbincangan publik setelah mencuat dugaan Presiden Jokowi akan ikut campur dalam proses tersebut.

Bahkan, politisi senior Golkar, Ridwan Hisjam secara terbuka menyampaikan usulan agar Jokowi dicalonkan untuk berkontestasi sebagai kandidat ketua umum partai beringin.

Baca juga: Politikus Golkar Klaim Airlangga Didukung Luhut, Aburizal Bakrie, dan Akbar Tandjung untuk Jadi Ketua Umum Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com