Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Rekapitulasi: Golkar, Nasdem, Gerindra Unggul di Dapil II NTT

Kompas.com - 12/03/2024, 15:43 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar menjadi partai yang meraup suara terbanyak dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) Daerah Pemilihan (Dapil) II Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal itu berdasarkan rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional yang diselenggaran KPU RI untuk Dapil II NTT pada Selasa (12/3/2024).

Hasil rekapitulasi yang dibacakan perwakilan anggota KPU Provinsi NTT mencatat Partai Golkar memperoleh 251.031 suara.

Baca juga: Hasil Rekapitulasi: Taj Yasin dan Anak Bambang Pacul Diprediksi Melenggang ke Senayan

Kemudian diikuti Partai Nasdem mendapat 207.732 dan Partai Gerindra yang memperoleh 205.847.

Selanjutnya Partai Demokrat memperoleh 200.799 suara dan PDIP mendapat 196.820 suara.

Total suara dalam Pileg di Dapil II NTT ini berjumlah 1.582.023 dengan rincian 1.487.141 suara sah dan 94.882 suara tidak sah.

Baca juga: Hasil Rekapitulasi, Partai Golkar, Gerindra, dan Nasdem Jadi 3 Besar di Kepri

Adapun hasil rekapitulasi ini dibacakan perwakilan dari Anggota KPU Provinsi NTT.

Setelah rampung dibacakan, Anggota KPU RI August Mellaz meminta tanggapan dari para saksi yang hadir.

"Untuk provinsi NTT Dapil NTT II bisa kita sah kan ya," ucap August.

Baca juga: Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Kepulauan Riau

Berikut perolehan suara partai politik di Dapil NTT II:

1. PKB: 102.124 suara

2. Partai Gerindra: 205.847 suara

3. PDI-P: 196.820 suara

4. Partai Golkar: 251.031 suara

5. Partai Nasdem: 207.732 suara

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com