Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

BNPT Adakan Diseminasi Bahaya Radikal-Terorisme untuk Tingkatkan Resiliensi PMI di Hong Kong

Kompas.com - 12/03/2024, 10:59 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia (RI) melaksanakan diseminasi bahaya radikal-terorisme bagi pekerja migran Indonesia (PMI) di Hong Kong, Sabtu (9/3/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNPT Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Profesor Dr H Mohammed Rycko Amelza Daniel Msi mengatakan, warga negara Indonesia (WNI), terutama PMI di Hong Kong, perlu mendapatkan pengetahuan guna menumbuhkan resiliensi terhadap radikal-terorisme.

Peningkatan itu dapat dilakukan dengan menguatkan konsep nilai kebangsaan dan persatuan antarsesama WNI di luar negeri.

"Perlu menguatkan konsep kebangsaan, persatuan, kesatuan, dan menjaga orang-orang terdekat agar tidak mudah terhasut oleh ajaran kebencian," ujar Rycko dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (11/3/2024).

Baca juga: Rugikan Negara Rp 13,9 Miliar, 6 Terdakwa Korupsi Program BNPT Takalar Dituntut 7 hingga 10,5 Tahun Penjara

Rycko menambahkan, aktivitas kelompok penganut ideologi kekerasan saat ini masih sering ditemukan. Utamanya, aktivitas yang berkedok penggalangan dana dan radikalisasi pada perempuan, anak, serta remaja.

Meski begitu, aksi terbuka terkait sejumlah aktivitas tersebut tidak ditemukan sepanjang 2023.

"Tidak terjadi serangan terorisme di Indonesia pada 2023. Namun, masih terdapat sejumlah penangkapan pelaku terorisme, khususnya terkait upaya penggalangan dana untuk operasional jaringan dan peningkatan radikalisasi terhadap perempuan, anak, dan remaja," ungkapnya.

Selain Rycko, ada pula pemaparan dari Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT Andhika Chrisnayudhanto dalam kegiatan diseminasi untuk para PMI.

Baca juga: Cegah Ekstremisme, BNPT dan Kemendesa PDTT Jalin Keja Sama Jalankan Program Desa Siapsiaga

Dalam kesempatan itu, Andhika memaparkan sejumlah hasil penelitian terkait PMI dan jenis kasus yang pernah terjadi kepada PMI di Hong Kong.

"Ada aktivitas di media sosial, pendanaan, hingga komitmen untuk melakukan bom bunuh diri di Indonesia," jelas Andhika.

Disambut baik

Komitmen BNPT dalam melaksanakan program pencegahan terorisme sebagai upaya peningkatan resiliensi PMI di Hong Kong terhadap radikal-terorisme disambut dengan baik oleh Konsul Jenderal Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong Yul Edison.

"Kami mendukung program pencegahan terorisme baik, offline maupun hybrid. Contohnya, seperti kegiatan welcoming program kepada PMI yang baru datang ke Hong Kong. WNI yang ada di Hong Kong sendiri jumlahnya mencapai ratusan ribu orang dengan mayoritas PMI. Para pekerja migran selama ini telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah Hong Kong karena bekerja dengan baik,” kata Edison.

Baca juga: Indonesia Masuk Kategori “Low Impacted”di Global Terrorism Index 2004, BNPT: Ini Capaian Besar

Kepala BNPT Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Profesor Dr H Mohammed Rycko Amelza Daniel Msi. Dok. BNPT Kepala BNPT Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Profesor Dr H Mohammed Rycko Amelza Daniel Msi.

Sementara itu, Deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Insinyur Jenderal (Irjen) Polisi Drs I Ketut Suardana menyebutkan bahwa PMI punya peran penting bagi negara.

Hal tersebut lantaran PMI menjadi penyumbang devisa kedua setelah sektor minyak dan gas (migas).

Oleh karena itu, Ketut menegaskan bahwa PMI tidak boleh berangkat ke luar negeri secara nonprosedural karena rawan menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Sebagai informasi, pada akhir sesi pada acara tersebut, dilakukan juga kegiatan pemutaran film dengan judul Pilihan.

Film itu diprakarsai oleh Noor Huda Ismail (Ruang Migran) dan diproduseri oleh Ani Ema Susanti. Film ini sendiri bercerita tentang kisah persoalan perempuan pekerja migran dan jebakan terorisme di media sosial.

Baca juga: Gelar Rakernas 2024, BNPT Fokuskan Perlindungan untuk Perempuan, Anak, dan Remaja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com