Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT: Aksi Terorisme Turun, tapi Paham Radikal yang Targetkan Perempuan, Anak, dan Remaja Meningkat

Kompas.com - 20/02/2024, 18:07 WIB
Adinda Putri Kintamani Nugraha,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengatakan, terdapat penurunan 100 persen aksi terorisme di tahun 2023 dengan tidak adanya aksi terorisme.

Namun, di balik hal tersebut, katanya, terdapat peningkatan dalam gerakan ideologi sistematis, masif, dan terencana untuk memperkuat organisasi dan gerakan ini menargetkan perempuan, anak-anak, dan remaja.

Ia mengatakan, berdasarkan data Indonesia Knowledge Hub on CT/VE (I-KHub) BNPT Counter Terrorism and Violent Extremism Outlook 2023, terdapat peningkatan dalam kategori intoleransi pasif menjadi intoleransi aktif dari 2.4 persen di tahun 2016 menjadi 5 persen di 2023, dan peningkatan pada kategori terpapar meningkat dari 0,3 persen menjadi 0,6 persen.

"Meskipun peningkatan migrasi ini hanya 1 digit, namun kelompok rentan ini adalah generasi penerus bangsa, dapat dibayangkan jika generasi penerus bangsa ini disusupi oleh paham radikal yang bahan baku utamanya adalah intoleransi tidak dapat menerima perbedaan, merasa paling benar, dan memaksakan kebenarannya kepada orang atau kelompok lain," ucap Kepala BNPT Mohammed Rycko Amelza Dahniel dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BNPT, 20 Februari 2024.

Baca juga: BNPT: 2023, Indonesia Zero Terrorist Attack

Rycko juga menyebutkan hal tersebut sebagai tantangan utama dalam menanggulangi aksi terorisme di Indonesia saat ini.

Oleh karena itu, pada tahun 2024 BNPT memiliki 7 program prioritas dengan Program "Perlindungan Perempuan, Remaja, dan Anak-Anak" menempati urutan pertama.

Diharapkan dengan adanya program tersebut dapat memperkuat upaya pencegahan yang wajib dilakukan sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 2018 dan dapat mendukung terciptanya ketahanan masyarakat terhadap ancaman terorisme.

Sebelumnya, Rycko mengatakan, tidak ada aksi serangan terorisme secara terbuka sepanjang tahun 2023 merupakan prestasi luar biasa.

"Alhamdulillah sepanjang tahun 2023 tidak ada satu pun serangan teroris secara terbuka yang terjadi di Indonesia atau zero terrorist attack, ini merupakan prestasi yang luar biasa dan fenomena yang menjadi perhatian dunia," kata Rycko. 

Baca juga: BNPT: Pandemi Covid-19 Lahirkan Teroris Lone Wolf

Rycko memaparkan, jumlah aksi terorisme di Indonesia terus turun sejak 2018 di mana terdapat 19 kasus, lalu 11 kasus masing-masing pada 2019 dan 2020, kemudian 6 kasus pada 2021 dan 2 kasus pada 2022.

"Indonesia yang setiap tahun selalu mencatat terjadi serangan teroris dan sebuah negara yang memiliki sel-sel jaringan teroris yang aktif namun mampu mencatat sejarah tidak ada satupun serangan terrorisme secara terbuka sepanjang tahun 2024," kata dia.

Menurut Rycko, hal ini merupakan buah dari kerja keras Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Polri beserta TNI dan masyarakat luas yang mendukung penegakan hukum. Akan tetapi, Rycko mengingatkan bahwa capaian itu tidak boleh membuat semua pihak terlena karena terdapat tren peningkatan konsolidasi dan proses radikalisasi.

Baca juga: BNPT Klaim Serangan Teroris di Indonesia Turun 89 Persen sejak 2018

Ia menyebutkan ada tiga indikator yang menunjukkan hal itu, pertama adalah penguatan sel-sel terorisme.

"Yang ditunjukkan semakin meningkatnya jumlah pelaku yang ditangkap dan jumlah penyitaan senjata amunisi dan bahan peledak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," kata Rycko.

Kedua, terjadi peningkatan pengumpulan dana untuk kegiatan terorisme dengan menggunakan berbagai cara dan memanfaatkan berbagai momentum. "Dan yang ketiga adalah terjadinya peningkatan proses radikalisasi dengan sasaran tiga kelompok rentan, perempuan anak-anak, dan remaja, proses radikalisasi dilakukan secara sistematis, masif dan terencana," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com