JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto percaya diri ia bakal dilantik sebagai Presiden RI menggantikan Presiden Joko Widodo pada Oktober 2024.
Ini disampaikan Prabowo di hadapan para investor saat berbicara dalam acara Mandiri Investment Forum yang digelar di Jakarta pada Selasa (5/3/2024).
“Insya Allah saya akan dilantik pada 20 Oktober,” kata Prabowo diiringi tepuk tangan hadirin, dikutip dari Kompas TV.
Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju itu meyakini, transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke dirinya bakal berjalan mulus.
Sebab, kata Prabowo, ia dan calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya, Gibran Rakabuming Raka, membawa semangat keberlanjutan pemerintahan Jokowi.
Baca juga: Yakin Dilantik 20 Oktober, Prabowo Klaim Transisi Pemerintahan Jokowi ke Dirinya Bakal Mulus
Prabowo kembali menegaskan bahwa dirinya bagian dari tim Jokowi. Ia tak malu-malu mengatakan itu.
“Saya kira transisinya akan sangat mulus karena seperti yang Anda ketahui, dari tiga kandidat (pemilu presiden), tim saya sangat terbuka mengatakan bahwa kami adalah bagian dari tim Jokowi. Kami tidak malu,” ujar Prabowo.
Mengutip prinsip di dunia militer, lanjut Prabowo, tak perlu mengubah arah jika navigasi yang saat ini telah mendekati ke arah tujuan. Oleh karenanya, ia berkomitmen melanjutkan arah pemerintahan Jokowi.
“Jika azimut (arah) mengarahkan dan membawamu lebih dekat ke objek, mengapa mengambil risiko untuk mengubah arah?” tutur Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Sebagaimana diketahui, pasangan Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres 2024 menurut hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga. Hasil hitung cepat final Litbang Kompas, misalnya, memperlihatkan perolehan suara Prabowo-Gibran mencapai 58,47 persen.
Pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu didukung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Garuda, dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).
Sementara, capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendulang 25,23 persen suara. Pasangan ini didukung oleh Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.
Selanjutnya, masih menurut quick count, pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, mendapat 16,30 persen suara. Capres-cawapres ini didukung oleh PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo.
Akan tetapi, quick count bukanlah hasil resmi pemilu. Menurut Komisioner KPU RI Hasyim Asy’ari, penetapan hasil rekapitulasi suara dilakukan paling lambat 35 hari setelah pemungutan suara Pemilu 2024.
Oleh karena pemungutan suara digelar secara serentak pada 14 Februari 2024, penetapan rekapitulasi suara nasional dilakukan paling lambat pada 20 Maret 2024.
Baca juga: Yakin Dilantik 20 Oktober, Prabowo Klaim Transisi Pemerintahan Jokowi ke Dirinya Bakal Mulus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.