Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU: Rekapitulasi PPLN Capai 90 Persen Lebih

Kompas.com - 03/03/2024, 21:21 WIB
Syakirun Ni'am,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebut proses rekapitulasi hasil pemiliu Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) saat ini sudah lebih dari 90 persen.

Komisioner KPU Idham Holik mengatakan, lebih dari 90 persen PPLN itu telah membacakan formulir model D.

“Saat ini sudah lebih dari persen yang sudah membacakan formulir model D,” kata Idham saat ditemui awak media di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Minggu (3/3/2024).

Baca juga: Enggan Komentari Lonjakan Suara PSI, KPU: Hasil Resminya Nanti

Idham tidak menampik bahwa PPLN di setiap negara memiliki dinamika tersendiri. Meski demikian, menurutnya, persoalan itu telah diselesaikan dengan baik.

KPU memperkirakan, proses rekapitulasi PPLN akan selesai besok, Senin (4/3/2024).

“Dan mudah-mudahan kalau tidak malam ini, besok siang mungkin sudah selesai,” tutur Idham.

Meski demikian, PPLN Kuala Lumpur belum bisa melaksanakan proses rekapitulasi karena menggelar pemilu ulang.

Dalam proses rekapitulasi PPLN, KPU memberikan catatan khusus berupa masalah penulisan data pemilih, seperti penulisan data pemilih dan pengguna hak pilih yang tidak tepat.

Ia mencontohkan, surat suara pemilihan presiden berjumlah 350, namun pemilu legislatif hanya 345 surat suara.

Baca juga: Lonjakan Suara PSI dan Penjelasan KPU yang Tidak Lugas

“Nah kenapa itu selisih, terkadang rekan-rekan PPLN tidak menuliskan dalam kejadian khusus ya tapi hal tersebut mampu dijelaskan,” ujar Idham.

Adapun PPLN yang hari ini dijadwalkan mengikuti rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara terdapat 27 negara yang dibagi menjadi dua panel.

Panel pertama terdiri dari Port Moresby, Beirut, Phnom Penh, Tunis, Kuching, Riyadh, Hong Kong, dan Taipei.

Panel kedua terdiri dari Moskow, Canberra, Kuwait City, Hanoi, Paramaribo, Darwin, Washington D.C., Chicago, Rima, Vatikan, dan lainnya.

Baca juga: Rekapitulasi Suara KPU Sabtu Siang hingga Petang: Prabowo Menang di 6 PPLN, Ganjar 5, Anies 1

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Sholat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Sholat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Nasional
Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Nasional
Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com