Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Riski, Anak SD Penjual Keripik Singkong yang Dapat Bantuan Presiden

Kompas.com - 23/02/2024, 08:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Riski Aditya yang baru menginjak kelas 5 Sekolah Dasar (SD) harus menjadi tulang punggung bagi tiga adiknya.

Ia bersama adik-adiknya tinggal bersama sang nenek, Sa'adah, di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Riski terpaksa berjualan keripik dan cireng di sekolah. Serta berjualan di tempat-tempat lain sepulang sekolah hingga pukul 21.30 WIB.

Pekerjaan semacam itu dilakoninya setiap hari agar hidup terus berjalan.

Baca juga: Kilas Balik saat AHY Kritik Food Estate dan UU Ciptaker, Kini Sejalan dengan Jokowi

"Jualan keripik Riski kan, buat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bikin sendiri, beli singkong diparut. Nanti kalau cireng ngambil dari tetangga, ya itulah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Sa'adah dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (23/2/2024).

Sa'adah bercerita, ibu kandung Riski meninggal pada Januari lalu. Adapun ayahnya, tidak ada kabar sama sekali.

Selain berjualan keripik dan cireng, Riski terpaksa mengamen jika hasil dagangannya tidak mencukupi. Sekali mengamen, ia mampu meraup Rp 40.000, cukup untuk makan sehari bersama-sama.

Baca juga: Saat Jokowi Berikan Hadiah Kursi Roda untuk Anak Penyandang Disabilitas di Sumut

Sa'adah mengaku sedih melihat Riski harus banting tulang membantunya menghidupi tiga adiknya yang masih kecil.

Adik pertama Riski diketahui berusia 5 tahun. Adik kedua berusia 3 tahun, dan adik ketiga berusia 2 tahun.

"Nenek juga kasihan tengok dia pulang malam, jualan dari jam 12 (siang), pulangnya jam setengah 10 malam. Kadang enggak tentu," ungkap Sa'adah.

Terkadang, Riski terkena musibah saat berjualan. Dia pernah dirampas bahkan dibohongi oleh pembeli.

Meski begitu, Riski tetap bersyukur atas apapun yang telah diberikan Yang Maha Kuasa.

"Di rumah dia bilang, 'Sudahlah, Nek. Alhamdulillah aja orang mau nipu aku'. 'Mudah-mudahan ada rezeki lain', saya bilang," tuturnya.

Kerasnya hidup Riski lantas menggugah perasaan Presiden Joko Widodo. Ia memerintahkan aparat dan jajarannya untuk memberikan Bantuan Presiden serta mendaftarkan keluarga tersebut pada beberapa program bantuan sosial (bansos).

Dandim 0418/Palembang, Kolonel Czl Arief Hidayat yang hadir dalam serah terima bantuan menyebut, bantuan lain yang diberikan berupa Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Kemudian, ragam bansos lainnya yang digulirkan pemerintah untuk warga miskin.

"Untuk yang lain-lain termasuk data kependudukan, termasuk bantuan KIS, KIP, itu semua sudah jadi berkat Gubernur dan Bapak Wali Kota (Palembang) juga. Dan itu semua sudah berjalan, termasuk bansos sudah berjalan untuk keluarga," ujar Kolonel Czl Arief Hidayat.

Menerima bantuan tersebut, Riski mengucapkan terima kasih kepada Presiden karena sudah peduli dengan hidupnya dan hidup adik-adiknya.

"Saya terima kasih saja dengan bapak Presiden. Terima kasih sudah membantu kami, sudah peduli dengan adik-adik Riski," katanya sambil tersenyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com