Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Sebut Anggaran Rp 496 Triliun Bukan untuk Bantuan Sosial, tapi Perlindungan Sosial

Kompas.com - 22/02/2024, 18:26 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan, anggaran Rp 496 triliun yang disediakan pemerintah bukan untuk bantuan sosial (bansos) tapi perlindungan sosial (perlinsos).

Muhadjir menjelaskan, perlinsos terdiri dari bansos serta beragam subsidi seperti subsidi bahan bakar minyak dan listrik, yang sasarannya bukan hanya orang miskin.

"Perlinsos itu termasuk di dalamnya subsidi-subsidi, termasuk subidi BBM, subsidi LPG, susbsidi listrik, kemudian subsisi pupuk, termasuk juga subsidi untuk bunga KUR, itu semua berada di dalam skema Rp 490 triliun itu," kata Muhadjir seusai rapat tingkat menteri di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Sri Mulyani Laporkan Penyesuaian APBN ke Jokowi, Salah Satunya untuk Bansos

"Dan itu tidak semuanya, bahkan sebagian besar tidak untuk orang miskin, ini harus dipertegas," imbuh dia.

Muhadjir menjelaskan, dari Rp 496 triliun anggaran perlinsos, anggaran yang ditujukan untuk bansos adalah Rp 97 triliun.

Ia menyebutkan, anggaran bansos pun dapat bertambah dari anggaran-anggaran lembaga dan kementerian lain, misalnya anggaran di sektor ketahanaan pangan.

Namun, Muhadjir menyebutkan jumlah anggaran bansos paling banyak hanya akan mencapai Rp 190 triliun dengan penambahan tersebut.

Baca juga: KSP: Penyaluran Bansos Bantu Turunkan Harga Beras, Bukan Malah Menaikkan

"Jangan sampai ada rekan-rekan wartawan menyampaikan 'anggaran Rp 490 triliun untuk menangani orang miskin kok kemiskinannya enggak turun-turun, bukan itu," ujar Muhadjir.

Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah menggelontorkan bansos dengan anggaran sebesar Rp 496 triliun pada 2024.

Besaran anggaran bansos itu menjadi perhatian karena jumlahnya lebih besar 12,41 persen dibandingkan anggaran tahun 2023 yang sebesar Rp 439,1 triliun.

Bahkan, jumlah anggaran itu beda tipis dengan masa awal pandemi Covid-19 pada 2020 yang mencapai Rp 498 triliun.

Baca juga: Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Bagi-bagi Bansos Beras

Besarnya anggaran ini juga memunculkan kekhawatiran akan adanya politik uang menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Nasional
Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Nasional
Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Nasional
Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Nasional
Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Nasional
Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Nasional
Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Nasional
MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Nasional
Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Nasional
Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Nasional
Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Nasional
Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Nasional
Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com