JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membutuhkan back up atau bantuan, karena hubungannya yang renggang dengan PDI-P.
Oleh karenanya, Jokowi pun dinilai menarik Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk ke pemerintahannya sebagai Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
"Masuknya Demokrat ke pemerintah itu sebagai back up politik bagi Jokowi, karena saat ini PDIP tak lagi dukung Jokowi, walaupun masih ada di kabinet," kata Ujang saat dihubungi, Rabu (21/2/2024).
Menurut dia, Jokowi ke depannya juga akan berupaya mengamankan pemerintahannya hingga Oktober 2024.
Baca juga: AHY Terima Pinangan Jokowi Masuk Kabinet, Demokrat: Pemilu Sudah Selesai, Kita Bersatu Lagi
Apalagi belakangan ini ramai isu yang menyerang Jokowi di antaranya soal pemakzulan presiden.
"Kita tahu dan sama-sama tahu, banyak isu yang menyerang Jokowi, soal pemakzulan, soal hak angket kecurangan, itu bisa dihalau dan dibendung dengan memperkuat pertahanan dikoalisi pemerintah dan parlemen," ucap dia.
Menurut Ujang, masuknya AHY ke kabinet Jokowi menunjukkan bahwa Kepala Negara ini ingin lepas dari bayang-bayang PDI-P.
"Kelihatannya hubungan Jokowi dengan PDIP makin keras. Dengan masuknya AHY di kabinet, Jokowi ingin lepas dari bayang-bayang PDIP dan Megawati. Jokowi punya skema politik sendiri dan berbeda dengan Megawati," kata dia.
Baca juga: Akui Tak Punya Keahlian di Bidang Agraria, AHY: Saya Hadir dengan Niat Baik dan Dedikasi
Diketahui, pelantikan AHY sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dilakukan Presiden RI Jokowi di Istana Negara, tadi siang.
Adapun AHY menggantikan posisi Hadi Tjahjanto yang sebelumnya menjadi Menteri ATR/BPN.
Sementara itu, Hadi Tjahjanto pada Rabu ini dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Hadi menggantikan Mahfud MD yang sebelumnya telah mengundurkan diri karena menjadi calon wakil presiden (cawapres) peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.