KOMPAS.com - Tanggal 22 Februari 2024 jatuh pada hari Kamis. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Istiqlal.
Selain itu, terdapat pula peringatan dan perayaan lain pada hari ini. Berikut beberapa peringatan yang jatuh pada 22 Februari 2024.
Tanggal 22 Februari diperingati sebagai Hari Istiqlal.
Hari Istiqlal ada untuk mengenang berdirinya masjid terbesar di Indonesia yang ada di Jakarta Pusat.
Hari Istiqlal tak terlepas dari sejarahnya. Mengacu pada situs resminya, ide pembangunan masjid ini dicetuskan oleh KH. Wahid Hasyim yang dulu menjabat sebagai Mentri Agama RI pertama dan beberapa ulama.
Ide itu sebagai bagian dari keinginan untuk adanya masjid yang mampu menjadi simbol bagi Indonesia pasca kemerdekaan.
Rencana itu ditindaklanjuti oleh KH. Wahid Hasyim bersama H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan dan dibantu sekitar 200 tokoh Islam pimpinan KH. Taufiqorrahman pada tahun 1954 dengan mendirikan Yayasan Masjid Istiqlal.
Kemudian dibawa oleh H. Tjokroaminoto pada Ir. Soekarno dan ternyata mendapatkan sambutan hangat dan akan mendapat bantuan sepenuhnya dari Presiden Ir. Soekarno.
Setelah adanya perdebatan lokasi, akhirnya masjid Istiqlal dibangun di lahan bekas benteng Belanda. Alasan lain karena telah berdiri gereja Kathedral di seberangnya dengan tujuan untuk memperlihatkan kerukunan dan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia.
Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1961 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, disaksikan oleh ribuan umat Islam.
Pembangunannya tidak langsung jadi begitu saja. Setelah mengalami penundaan, tujuh belas tahun kemudian, Masjid Istiqlal selesai dibangun diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978.
Biaya pembangunan diperoleh terutama dari APBN sebesar Rp. 7.000.000.000,- (tujuh miliar rupiah) dan US$. 12.000.000.
Baca juga: Mengenal Filosofi dan Karakter Pramuka Penggalang
Tanggal 22 Februari 2024 ada peringatan global Hari Kepanduan Sedunia atau yang dikenal dengan Hari Pramuka Sedunia.
Sama seperti peringatan Hari Pramuka di Indonesia, Hari Pramuka Sedunia juga menyoroti keberhasilan pramuka dalam organisasi kepanduan.
Merujuk pada situs resmi Pramuka, kepanduan dunia berawal dari pemikiran seorang pemuda Inggris yang merangkum atau menulis pengalamannya saat bertugas di Afrika dan India bernama Lord Baden Powell of Giwell.
Baden Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London, ayahnya seorang Profesor Geometry di Universitas Oxfort, bernama Domine Baden Powell yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.
Baden Powell memiliki beragam pengalaman dalam organisasi kepanduan. Ia pernah bergabung dengan pasukan Hussars ke 13 di India pada tahun 1876, kemudian dari tahun 1888 – 1895 Baden Powell sukses bertugas di India, Afganistan, Zulu, dan Ashanti.
Sejumlah pengalamannya ia tuliskan menjadi sebuah buku dengan judul “AIDS TO SCOUTING".
Buku ini berisi cara menjelajahi hutan yang diperlukan kecakapan tertentu, baik diperoleh dari alam ataupun tokoh masyarakat yang dilalui. Selain itu mempelajari bagaimana cara bertahan hidup di alam liar.
Berkat buku tersebut akhirnya yang menjadi awal lahirnya kepanduan atau yang dikenal dengan pramuka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.