Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertindak sebagai Ketua Tim Pengarah dan beranggotakan para menteri terkait serta pelaku usaha.
Satgas tersebut akan berupaya meningkatkan kinerja ekspor nasional guna memperkuat neraca perdagangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi, baik melalui penguatan pasokan ekspor, diversifikasi pasar ekspor, penguatan pembiayaan dan kerja sama internasional, serta pengembangan ekspor usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Selain itu, upaya penjajakan dalam rangka membuka pasar baru untuk pengembangan ekspor juga terus dilakukan pemerintah.
Hingga saat ini, pemerintah telah membentuk enam kelompok kerja (pokja) dalam satgas berdasarkan tugas dan kewenangannya masing-masing.
Keenam pokja tersbut, yakni Pokja 1 Bidang Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Sumber Daya dan Industri Ekspor, Pokja 2 Bidang Diplomasi, Promosi dan Pengembangan Pasar Ekspor, Pokja 3 Bidang Simplifikasi, Sinkronisasi, dan Integrasi Proses Bisnis dan Layanan Ekspor, Pokja 4 Bidang Pembiayaan Ekspor, Pokja 5 Bidang Peningkatan Ekspor UMKM, serta Pokja 6 Bidang Regulasi.
Baca juga: Menilik Dampak Resesi Jepang ke Kinerja Ekspor Indonesia
Neraca Perdagangan Indonesia pada Januari 2024 masih melanjutkan tren surplus 45 bulan berturut-turut sebesar 2,02 miliar dollar AS.
Tren positif itu didukung kinerja sektor non minyak dan gas (migas) sebesar 3,32 miliar dollar AS, tetapi kinerja sektor migas masih menunjukkan defisit sebesar 1,30 miliar dollar AS.
Hal tersebut menjadi salah satu perhatian pemerintah, khususnya tim Satgas Peningkatan Ekspor Nasional.
Untuk itu, masing-masing pokja saat ini tengah menyusun rencana kerja berupa quick win, rencana jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang guna mengatasi hal tersebut.
Selain itu, satgas tersebut telah menentukan 12 negara prioritas tujuan ekspor Indonesia, yakni Arab Saudi, Belanda, Brazil, Chile, China, Filipina, India, Kenya, Korea Selatan, Meksiko, Uni Emirat Arab (UEA), dan Vietnam.
Baca juga: Jepang Resesi, Indonesia Cari Negara Tujuan Ekspor Baru
Adapun produk ekspor prioritas yang ditetapkan mulai dari ikan dan olahan ikan, sarang burung walet, kelapa dan kelapa olahan, kopi dan rempah olahan, bahan nabati dan margarin, kakao, dan makanan olahan.
Ada pula bungkil dan pakan ternak, semen, produk kimia, karet dan produk dari karet, kulit dan produk dari kulit, pulp dan kertas, tekstil dan produk tekstil (TPT) dan alas kaki, logam mulia dan perhiasan, mesin-mesin, elektronik, otomotif, furnitur, serta mainan.
Di samping mengoptimalkan potensi pasar yang telah ditentukan tersebut, Satgas Peningkatan Ekspor juga tengah berfokus memperluas akses pasar dengan mendorong penyelesaian perundingan perjanjian, khususnya Indonesia-EU CEPA.
Satgas juga akan memperkuat peluang Indonesia masuk blok perdagangan The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dan aksesi Indonesia menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Baca juga: Masih Tertekan, Ekspor Indonesia Januari 2024 Capai 20,52 Miliar Dollar AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.