Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Ke-3 padahal Prabowo Unggul di "Quick Count", Sekjen: Ada yang Beda di Lapangan

Kompas.com - 16/02/2024, 17:06 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, penghitungan suara Pemilu 2024 belum selesai, di mana Partai Gerindra saat ini menempati posisi ketiga, di bawah PDI Perjuangan dan Partai Golkar.

Padahal, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang diusung Gerindra menjadi pemenang Pilpres 2024 berdasarkan quick count atau hitung cepat.

Namun, rupanya kemenangan Prabowo yang merupakan Ketua Umum Gerindra tidak mendongkrak suara partainya secara signifikan.

"Perhitungan belum selesai, meskipun ada hal yang berbeda di lapangan," ujar Muzani saat ditemui di Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024).

Baca juga: Real Count Pileg KPU: PDI-P Unggul 16,83 Persen, Disusul Golkar dan Gerindra

Muzani menjelaskan, berdasarkan perhitungan Partai Gerindra, persentase suara mereka justru meningkat.

Dia menyebutkan, kursi Gerindra di parlemen akan semakin banyak pada 2024 ini.

"Tetapi, hitungan kami angka persentase partai meningkat, jumlah kursi juga meningkat. Insya Allah meningkat," imbuhnya.


Baca juga: Real Count Pileg Kota Bogor Data 27,8 Persen: PKS Unggul, Disusul Gerindra dan PDI Perjuangan

Berdasarkan hasil quick count Litbang Kompas per pukul 15.30 WIB hari ini dengan suara masuk 99 persen, Gerindra berada di urutan 3 dengan 13,49 persen.

Di atas Gerindra, ada PDI-P dengan suara 16,37 persen dan Golkar dengan 14,60 persen.

Prabowo-Gibran sendiri saat ini memimpin jauh di atas Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, dengan suara 58,45 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com